Sirkuit Le Mans di Perancis adalah sirkuit yang punya karakter sangat teknis. Selain karena itu kondisi cuaca ketika balapan di sana pun berubah cepat. Jadinya banyak pembalap yang suka dengan kejutan-kejutan di sirkuit tersebut. Tapi bagi Nicky Hayden, Le Mans bukanlah sirkuit favoritnya.
“Secara individu, Le Mans bukanlah sirkuit yang menyenangkan bagiku. Tapi saya tidak bisa mengatakan tidak menyukai sirkuit tersebut. Karena ayahku pernah bilang, jangan pernah mengatakan tidak suka pada sebuah sirkuit. Makanya saya tidak pernah mengatakannya,” jujur Hayden.
Alasan ‘The Kentucky Kid’, malah diperberat dengan fakta motornya yang tidak bakal kompetitif di tipe sirkuit stop and go seperti Le Mans. Dimana ia menganggap motornya tidak bakal bisa mengejar rivalnya utamanya di zona akselerasi. Sangat berbeda dengan RC213V yang malah memiliki kekuatan di sisi itu.
“Di Le Mans, banyak tikungan yang sangat menyenangkan. Tapi yang memberatkan adalah karena ada beberapa tempat untuk melakukan akselerasi berat dan itu bukan bagian yang bisa membuat motor kami tampil bagus. Beruntung ada hasil yang menyenangkan dari sesi tes privat kami di Jerez. Sehingga kami bisa berharap ada performa terbaik di MotoGP Perancis nanti!” ujar Hayden.
Motivasi tinggi yang dimiliki Hayden, cukup berarti. Lantaran ia diplot sebagai pembalap utama di timnya. Paling tidak dengan hasil bagus yang mungkin ia bisa raih, akan membuat timnya lebih percaya diri. (motorplus-online.com)