Ada peribahasa yang bilang kalau belajar itu harus ada gurunya. Kalau tidak ada gurunya, bisa sesat semua murid. Adanya instruktur diterapkan AHM untuk OMR Honda CB 150R, di seri I, pertama, Sentul International Circuit, Minggu lalu.
Empat belas pembalap muda yang ikut di OMR CB 150R, diplot tampil bareng dengan empat pembalap papan atas Honda. M. Fadli dan Wahyu Widodo jadi intruktur untuk teori teknik balap.
“Ini program transfer ilmu. Sengaja Wawan Hermawan, Oki Ristan, Iswandi Muis, dan Denny Triyogo di seri pertama ini ikutan balap. Biar pembalap muda bisa termotivasi dan banyak belajar dari seniornya,” ucap Anggono Iriawan, Manager Safety Riding & Motorsports AHM. Tugas keempat rider senior Honda itu merangkap mentor untuk para pembalap muda.
Mayoritas pembalap di kelas CB 150R masih berusia dibawah 20 tahun. Meski terbilang muda, nyali mereka tidak ciut tampil satu race dengan seniornya. Malah, mereka lebih termotivasi untuk fight di dengan rider nasional
“Kenapa meski takut? Justru ini ke-sempatan langka yang harus dimanfaatkan. Lap time kita rata-rata bisa lebih cepat dua detik setelah ada empat pembalap senior. Efek positifnya langsung terlihat,” ucap Alif Akbar yang berusia 14 tahun.
Fadli yang jadi Kepala Instruktur khatam betul karakter sirkuit Sentul. Makanya, para pembalap muda yang tampil di kelas CB 150R, banyak berkonsultasi masalah sirkuit. Fadli juga menanggapinya dengan antusias.
“Mereka rata-rata baru pertama kali main di sirkuit Sentul. Paling sering yang ditanyakan masalah racing line dan posisi riding. Ada juga beberapa yang mena-nyakan posisi persneling yang tepat di setiap tikungan,” cerita pembalap yang kini gabung di tim Honda AHRS. (www.motorplus-online.com)