Sebagai seorang mekanik, harus pintar-pintar menyesuaikan setingan untuk pembalapnya. Itu terjadi pada Surya Prawidyantara, mekanik andalan Andy Speed Halet Jaya Surabaya yang musti menyesuaikan gaya balap Icank Kenzo pembalap asal Madura.
Karakter Icank, bisa dibilang suka stop n go, maksudnya jika disuruh menggantung RPM, pembalap bernomor start 50 ini jelas enggak suka. Makanya, Jembel sapaan akrab Surya sang mekanik memainkan kem supaya tetap nyaman jika dipakai buka dan tutup gas. Jadi, atasnya juga enggak kendor.
“Durasi isapan dan buang sisa pembakaran sengaja diatur ulang lewat durasi kem isap yang dibikin membuka 60 derajat sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup di 38 derajat setelah TMB (Titik Mati Bawah), berlaku sebaliknya,” bilang mekanik yang suka tebar senyuman ini.
Jadi, total durasi kem bermain di 278 derajat. Itu, berlaku untuk durasi klep in dan klep ex juga. Kalau dihitung, LSA (lobe separation angle) kem bermain di 101 derajat. Angka ini, tentu buat tambah bantu putaran tinggi biar lebih dukung power putaran atas. Apalagi, Jupiter Z kan punya stroke sedang (54 mm).
Permainan kem ini, didukung klep Honda CBR 150 dengan diameter 26 mm (in) dan 22 mm (ex) dengan lift klep ketemu (in) 9,7 mm dan (ex) 9,8 mm. “Powernya baru terasa di kitiran mesin sekitar 11 ribu RPM, pas dengan gaya balap Icank,” jelasnya sambil sekir klep.
Untuk rasio kompresi mesinnya dibikin 14:1 dengan perpaduan piston bermerek TDR berukuran 55,25 mm yang dibikin jenong, “Dome nya tinggal menyesuaikan kompresi yang diinginkan dengan penambahan packing alumunium sekitar 0,6 mm,” bebernya lagi.
Supaya putaran mesin tetap sigap dipakai stop n go, Jembel memangkas bobot magnet standar jadi 575 gram saja. “Lebih kejar putaran bawah sampai tengah, dengan begitu putaran kruk as akan menjadi lebih ringan jika dipakai engine brake,” tutup pria berjanggut tipis ini. (www.motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Karbu: Sudco 24
CDI: Rextor
Mangnet: Bubut 575 gram
Knalpot: Andy Speed
Ban: FDR, 90/80-17
ASHJ: 0821-8880-0096