Hemm… Mungkin juga ya! Maka, kemudian terlintas ide dibenak EM-Plus untuk coba tukeran ECU dan knalpot dari unit test pabrikan ke RR Mono milik Indrawan. Motor tersebut kemudian didyno ulang. Hasilnya, ternyata masih tetap sama. Hanya berkutat di 25 hp.
Karena masih penasaran, RR Mono punya Mario pun kami pinjam untuk didyno di USR. Ups.., ternyata hasilnya hampir mendekati unit test pabrikan. Yakni tembus 26,18 hp/9.722 rpm. Torsi puncaknya 21,05 Nm/8.123 rpm. Kok bisa beda-beda ya?
Menanggapi hal itu, Aris Sudiadi dari bagian servis PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) angkat bicara. "Tiap-tiap produksi belum tentu punya spesifikasi yang persis. Terutama clearance komponen di dalam mesin. Jadi, hasil performanya belum tentu sama," terangnya.
Misalnya, lanjut Aris, clearance klep, busi, kompresi, clutch, bahkan volume engine oil pun kalau diukur belum tentu sama persis antara unit yang 1 dengan lainnya. "Sekalipun di motor baru. Oh iya, produk yang dipasarkan di Indonesia mesin semua dari Thailand," imbuhnya.
"Perbedaan performa itu, menurut kami adalah hal yang wajar selama bukan karena ada masalah pada mesin. Seperti noise, kegagalan komponennya dan sebagainya. Kalau karena ada kerusakan, baru deh bisa diklaim," timpal Dewi Septiani, Deputy Departement Head Marketing and Sales Division KMI. (www.motorplus-online.com)