Tapi, sebelum aplikasi kedua part tersebut, kondisi standar didyno dulu di atas Dyno Jet 250i milik BRT di Cibinong, Jawa Barat. Hasilnya, mesin R15 memuntahkan tenaga maksmimum 13,69 hp/8.550 rpm. Sedang torsi puncaknya 12,15 Nm/7.400 rpm. Ingat lho, beda merek dyno akan beda hasilnya.
Begitu knalpot dan ECU diganti, peak power langsung terkoreksi jadi 13,93 hp/ 8.850 rpm (naik 0,24 hp) dengan torsi tertinggi 12,38 Nm/6.900 rpm (naik 0,23 Nm). Loh, kok cuma dikit?
Eit, jangan salah. “Peak power memang naik dikit. Tapi, didapat pada putaran mesin lebih tinggi. Itu pun kenaikan power dari putaran bawah. Artinya, power band jadi lebih luas,” terang Tomy Huang, bos BRT.
Selain itu, mesin masih mau teriak lebih dari 11 ribu rpm lantaran limiter bisa digeser lebih tinggi lewat ECU. Kondisi standar mentok di 10 ribu rpm. Torsi puncaknya juga diraih pada putaran yang lebih rendah. “Efeknya, tarikan bawah terasa lebih nyentak dibanding standar,” tambah Tomy.
Mau lebih dahsyat? Tunggu upgrade selanjutnya! (www.motorplus-online.com)