Find Us On Social Media :

Tiiming System Diperkenalkan di HRC Blade Racing Championship (HBRC) Sumatera Utara

By Motorplus, Rabu, 4 Juni 2014 | 14:10 WIB
()

Timing system mulai diperkenalkan di HRC Blade Racing Championship (HBRC) seri II wilayah Sumatera Utara. Gelaran di sirkuit non permanen alun alun kota Stabat, Langkat, Sumatera Utara yang lalu. Di Stabat-lah pencatat waktu digital dipakai pertama kali untuk gelaran HBRC.

Sebanyak 117 starter yang ikut ambil bagian di HBRC, terutama para pemula, mengaku baru kali ini balapan setingkatkejurda, menggunakan timing system. “Itu bagian dari peningkatan OMR Honda lokal Sumut. Standar penyelenggaraan ditingkatkan untuk mendukung pembalap agar tidak jauh ketinggalan dengan pembalap Jawa,” lanjut Leo Wijaya, GM Marketing CV Indako Trading, CO (IT), main dealer Honda untuk Sumut.

Timing system yang dipakai punya PT Astra Honda Motor (AHM). “Lebih canggih karena tidak hanya dipasang di garis start dan finish. Tetapi, juga di dua titik lain. Sehingga catatan waktu bisa direkam lebih cepat,” terang Ari Banda dari Hot Laps (HL) yang mengoperasikan perangkat catatan waktu merek My Laps.

Selain mempermudah mekanik menyeting motor, penggunaan timing system juga memberikan pengalaman pertama bagi tim lokal. Memang, beberapa tim terlihat masih perlu penyesuaian dengan pemasangan transponder.

“Beda sekali dengan seri pertama lalu. Seri pertama di sirkuit permanen, tetapi tidak memakai timing. Masih pakai sumpit. Jadi, seting motornya lebih lama karena hanya menggunakan feeling, bukan ketepatan data. Kalau pakai timing seting lebih cepat,” aku M. Chairul Arha Ginting dari GMM Racing Speed, Binjai.

Hal yang sama juga diungkapkan tim New Talaga 7 Racing Team, dari Medan. “Selain seting lebih gampang, tapi jadi lebih simpel. Ada data yang bisa dipakai sebagai acuan setingan,” tambah Sardin Gorad Pasaribu, mekanik New Talaga 7 Racing Team.

Gunarko Hartoyo, Corporate & Marketing Communication IT menambahkan, pemakaian transponder juga sebagai transfer ilmu. “Sementara ini, operatornya dari Jawa. Nantinya penyelenggara event di Sumut bisa mengoperasikan alat ini sendiri,” tutup Gunarko. (www.motorplus-online.com)