Namun konsekuensi dari kinerja mesin tinggi, Yamaha juga pikirkan sistem pengamannya. Selain menjejali teknologi MotoGP bernama deep buttom oil pan yang sudah dibahas minggu lalu, juga dipasang sensor tekanan oli kayak di mobil. Namanya oil pressure switch.
“Jika tekanan oli pada mesin terbaca kurang dari 14,7 kPa, oil pressure warning light di panel indikator di dasbor akan menyala,” jelasnya. Karena bila tekanan olinya lemah tapi mesin dipaksa terus bekerja keras, bisa-bisa malah ‘bubar’ alias rusak. Makanya rider dikasih lampu peringatan, biar bisa segera mengantisipasinya.
Selanjutnya, sistem pengaman juga dilengkapi pada sistem engine chain atau rantai keteng. “Pada mesin berkarakter hi rpm, kerja paling berat ada di chain. Saat di putaran tinggi, fluktuasi yang terjadi pada chain sangat besar. Nah, untuk menjaga rantai tetap kencang, kami aplikasi half nut tensioner di R25,” bebernya.
Kerja half nut tensioner ini tidak seperti tensioner konvensional yang umumnya hanya berfungsi menekan. “Pada tensioner R25, selain menekan juga bekerja absorbe. Jadi, bisa begerak maju mundur sesuai fluktuasi chain. Ada 2 buah spring yang dipakai. Satu di depan, lainnya di belakang tensioner,” ujarnya. (www.motorplus-online.com)