Find Us On Social Media :

BBM Rp 250 Ribu Di MotoPrix Mesti Dikaji Ulang?

By Motorplus, Selasa, 10 Juni 2014 | 14:19 WIB
()

PP IMI wajib kaji ulang tuh aturan wajib bayar BBM Rp 250 ribu untuk 1 motor peserta MotorPrix region 2 tahun ini. Nyatanya, regulasi ini membuat puyeng tim-tim yang turun di ajang MotorPrix. Seperti di event garapan Kapota Motor Sport (Kapota), Kejurnas MotorPrix, Region 2, seri IV, yang berlangsung di sirkuit Bukit Peusar, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Wajarlah tim-tim MotorPrix puyeng. Imbas tergede, beban tim semakin membengkak. Seandainya ada tiga motor untuk satu tim, total kudu rogoh duit sebesar Rp 750 ribu yang harus diserahkan ke panitia. Itu belum termasuk asuransi Rp 50 ribu per pembalap, lho.

“Pokoknya khusus MotorPrix tahun ini budgetnya kerasa banget semakin membengkak. Terlebih kita nurunin sekitar sepuluh motor,” kata Jejen, manajer tim Golden Gudang Garam Tbk. Telkomsel, Subang.

Wah kebayang tuh kalau nurunin 10 motor. Praktis, khusus beli Pertamax Plus tim harus ngocorin dana Rp 2,5 juta.

“Ini jadi soal tersendiri. Jelas jadi beban berat untuk kami. Soalnya, jika beli bensin sendiri, biayanya tak semahal ini. Pembelian bisa diatur sesuai kebutuhan,” tandas Yonex, pemilik dari tim Honda Yonex Jakarta. Tim ini sukses mengantarkan Gilang Pranata Sukma Juara I di kelas MP1 untuk seri IV.

Lain lagi pendapat H. Emo. Intinya, bos dari tim Yamaha Kartika Gordon Junjunan tak melihat sisi negatif dari aturan PP IMI. “Ini sudah jadi resiko setiap peserta. Pastinya, tujuannya menyasar ke arah balapan lebih profesional. Saya yakin PP IMI memiliki argumentasi soal ini,” ungkap H. Emo yang asli Sumedang.

Memang sisi positifnya jelas kentara banget kok. Peserta lebih mudah mendapatkan Pertamax Plus karena panitia sudah menyediakannya. Apalagi, BBM Pertamax Plus nggak semua daerah.

“Dan paling utama, tingkat kecurang-an terkait BBM para peserta bisa disikat. Beda jika BBM langsung bawa dari tiap peserta,” bilang Haris Tommy, Ketua Penyelenggara MotorPrix Tasikmalaya.

Nah, namun itu bukan jadi pokok masalah. Untuk peserta, harga yang dipatok buat pembelian Pertamax Plus kelewat mahal. Kalau dikalkulasi, ada selisih gede dari pemakaian BBM tadi lho!

“Sebenarnya ini masalah komunikasi aja. Praktiknya peserta diperkenankan untuk mengambil hak dari sisa pembelian BBM, sekalipun mereka tak lolos QTT atau race final,” tutup Arifin Subekhan, Ketua Juri Lomba MotorPrix Tasikmalaya dari PP IMI.

Jadi, kalau ada sisa bensin dari penggunaan, silakan peserta mengambilnya ke panitia. Jelas tuh! (www.motorplus-online.com)