Find Us On Social Media :

Lebih Tegang Mana, Balap Resmi Apa Balap Liar?

By Motorplus, Rabu, 11 Juni 2014 | 20:43 WIB
()

Walaupun sudah sering ikut event resmi, drag biker pun masih ada yang turun di balap liar. Keduanya memiliki ketegangan yang berbeda. Tapi, lebih tegang mana?

Fenomena ini bisa digali di event Suzuki Mega Champ Drag Bike (SMCDB) 2014 yang berlangsung di Jl. Veteran Bojonegoro, Jawa Timur dan diikuti 300an starter. “Di event resmi ketegangannya hanya saat start,” terang Obed Rangge, joki balapan lurus andalan tim Daitro.

Berbeda dengan balap liar. “Kalau balap liar, beban lebih berat ketimbang balap resmi. Karena pengalaman saya taruhan nya yang melibatkan jumlah uang puluhan juta. Ketegangan sebelum start pun terjadi bahkan hingga setelah finish,” bilang Jhon PK, dragster tim Ice Kawahara.

Tidak berhenti sampai di situ. Perang mental hingga fisik di balap liar terjadi terutama ketika akan start. Kedua pembalap saling menjatuhkan mental dengan cara lepas start berulang-ulang.

“Saya pernah mulai balapan liar pukul 24.00 dan baru bisa start 7 pagi. Bayangkan berkali-kali akan start, namun urung lantaran lawan masih diam tidak mau berangkat,” kenang Putra Boncil, pembalap tim Jugala RF, Kediri.

Apalagi, ketika mendengar kalau taruhannya hingga puluhan juta rupiah. Tentu beban kian berat karena uang untuk taruhan hasil mengumpulkan dari banyak petaruh lainnya.

“Bayangkan saja beban yang dibawa seorang joki jika mendengar dia bertarung untuk uang puluhan juta,” sebut Johan Timothi, joki asal tim Karya Bersama Nexcom.

“Itu bedanya antara event resmi dengan balap liar. Start di balapan resmi adil. Saatnya star ya start,” ucap Pieter R. Taju promotor dari PAC (Pamor Automotive Club) yang tetap menyarankan event resmi sebagai wadah penyalur nafsu ngebut.

Sudah tegang, habis jutaan rupiah, enggak adil pula. Itulah bali. Kalau di balapan resmi, kemenangan dicatat sah. (www.motorplus-online.com)