Kiprah Hendriansyah sebagai wildcard di ajang Indoprix Championship (IPC) 2014, bikin pembalap muda ketar-ketir. Benar saja, meski sudah tidak muda lagi, Hendri berhasil sabet double winner di seri kedua IPC yang digelar di sirkuit Skyland, Sekayu, Sumatera Selatan belum lama ini. Wah, tua-tua keladi nih, hehehe..
Racikan Yamaha Jupiter-Z tunggangan Hendri juga menarik diteliti. Pasalnya, motor yang sudah tidak diproduksi lagi ini bisa mengubur dominasi Jupiter Z1 yang belakangan berkuasa di ajang Indoprix.
“Daya tahan mesin dan seting suspensi yang pas jadi kuncinya. Paling utama peran suspensi, harus benar-benar diperhatikan agar cengkraman ban tetap terjaga hingga akhir putaran,” ucap Torana Tuladong, juru korek tim Evalube Go & Fun Nissin FDR KYT HRP Gandasari.
Pada seri dua lalu, peran suspensi sangat diperhatikan untuk menjaga kondisi ban yang sangat mudah terkikis. Di Jupiter Z, sok belakang diseting lebih empuk dibandingkan dengan setingan sok yang sama saat main di sirkuit Karting, Sentul (Jawa Barat) seri 1 silam. Tujuannya, agar kerja ban tidak terlalu keras meredam guncangan di trek bumpy.
Untuk mengangkat performa mesin, Torana andalkan piston forging buatan Kawahara berdiameter 55,25 mm. Dengan stroke standar Jupiter-Z yang 54 mm, kapasitas silinder meningkat jadi 129,1 cc.
Klep pakai milik Honda Sonic dengan kombinasi bagian isap 28 mm, dan klep buang 24 mm. Sitting klep pakai bahan beryllium copper atau BeCu, buat jaga kompresi yang dipatok 12,2 : 1 gak mudah bocor dan selalu konstan.
“Durasi noken as diset 282 di bagian isap, dan buangnya 280. Rinciannya, klep isap membuka 40 sebelum TMA dan menutup 62 setelah TMB. Klep buang membuka 62 sebelum TMB, dan menutup 38 setelah TMA. Lift keduanya 9,2 mm dengan overlap 3,6 mm,” tutup mekanik yang bermarkas di Yogyakarta ini. (www.motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban: FDR Sport FR 75
CDI: BRT I-Max Super Pro
Knalpot: R9
Koil: Yamaha YZ 125
Sok belakang : YSS