Kelar ketiga piranti tersebut dipasang, EM-Plus langsung ukur peningkatan performanya di atas mesin DynoMite buatan Amerika. Wow, peningkatan tenaga yang terbaca lewat grafik dyno, sudah langsung terjadi sejak gas dipelintir (di 5.000 rpm) hingga puncak. Begitu pula dengan torsi.
Peak power terukur 17,62 dk / 10.415 rpm. Sementara kondisi standar ting-ting di mesin dyno yang sama, hanya meraih 15,09 dk / 9.816 rpm. Artinya, terjadi kenaikan sekitar 2,53 dk. Itu pun dicapai pada putaran mesin yang lebih tinggi. Menandakan power band makin luas.
Torsi puncaknya tembus 14,01 Nm / 7.864 rpm. Naik 1,45 Nm dari standarnya yang hanya menoreh 12,56 Nm / 7.776 rpm. Lumayan kan, sob hanya berbekal 3 part bolt on!? (www.motorplus-online.com)