Berbicara desain bodi, kedua kontestan ini punya perbedaan yang cukup jelas. Sepertinya designer Yamaha dan Kawasaki punya tujuan tersendiri dalam membentuk desain bodi produk mereka. Bukan cuma tampilan sporti yang dikejar, tapi juga memperhitungkan kemampuan membelah angin saat digunakan.
Ketika dipacu di lintasan sirkuit, tingkat aerodinamis fairing atau cover bodi baru akan terasa. Ini karena umumnya di sirkuit punya embusan angin yang lebih besar karena tidak terhalang oleh benda atau bangunan. Tentu ini akan berpengaruh pada kemampuan lari dan handling.
Nah, soal desain bodi ini, Nico Julian lebih memilih New Ninja 250R. Alasannya, “New Ninja punya desain fairing yang lebih ramping dan meruncing di bagian depan. Desain ini membuat motor lebih mudah untuk membelah angin dari depan. Sehingga performa mesin bisa dipaksa bekerja maksimal karena tidak tertahan oleh angin,” ujarnya.
Beda dengan R25, desain fairing terlihat besar di depan, dan baru meruncing ke belakang. Analisa Nico, desain seperti itu membuat lajut R25 akan sedikit tahanan di bagian depan. Terlebih ketika angin berembus kencang dari depan. Akibatnya, sudah pasti membuat akselerasipun jadi sedikit tertahan. “Namun, desain bodi yang besar di depan juga punya keuntungan. Hantaman angin dari depan bisa dimanfaatkan untuk memberikan tekanan lebih pada roda depan ke aspal. Sehingga traksinya jadi lebih menggigit yang berimbas pada handling. (www.motorplus-online.com)