RR Mono merah ini pun kembali digeber di atas dyno tanpa setting mesin. Hasilnya, power terbaca hanya 25,89 dk/9.715 rpm. Wah, kok malah turun 0,22 dk ya? Tapi, momen puntirnya naik 0,26 Nm alias jadi 21,38 Nm. Itu pun dicapai pada putaran mesin lebih rendah di 6.835 rpm.
Selain itu, coba deh perhatikan tabel hasil pengukuran dyno per 500 rpm. Sejak dari gasingan 6.000 rpm hingga 8.500 rpm, power dan torsi lebih bagus saat pakai silencer Scorpion. Tak heran waktu motor coba digas di putaran mesin segitu, hentakan akselerasinya sedikit lebih ngejambak. Biar makin jelas, coba sobat pelototi juga grafik dynonya. Garis berwarna merah tebal adalah grafik power hasil dari pemakaian silencer Scorpion, sedang biru tebal adalah torsinya. Sementara yang garis tipis adalah grafik knalpot standar.
Memang sih penggantian silencer jenis free flow seperti Scorpion ini enggak begitu sumbang performa yang signifikan pada RR Mono. Tapi mungkin juga hasil yang dicapai tersebut karena ada faktor lain. Misalnya butuh penyesuaian pada debit bensin. Soalnya waktu motor dijalankan, saat gas ditutup dari knalpot muncul suara nembak. Menandakan suplai bensin agak kering di putaran bawah.
Tapi memang sih hasilnya tidak akan sesignifikan kalau pakai knalpot full system. Karena biasanya hitungan untuk menaikan power dan torsi, paling besar peranannya ada di leher knalpot. (www.motorplus-online.com)
Power (dk)
Rpm Standar Scorpion
5.000 7,92 6,00
5.500 15,36 15,29
6.000 16,43 16,48
6.500 19,14 19,45
7.000 20,57 21,09
7.500 21,74 22,29
8.000 24,04 24,12
8.500 24,86 24,94
9.000 25,39 25,33
9.500 25,98 25,81
10.000 25,81 25,57
Power max standar : 26,11 dk/9.773 rpm
Power max Scorpion : 25,89 dk/9.715 rpm
Torsi (Nm)
Rpm Standar Scorpion
5.000 11,15 8,54
5,500 19,70 19,58
6.000 19,49 19,51
6.500 20,73 21,01
7.000 20,77 21,21
7.500 20,6 0 21
8.000 21,12 21,37
8.500 20,64 20,87
9.000 20,03 19,87
9.500 19,34 19,34
10.000 18,24 18,18
Torsi max standar : 21,12 Nm/8.107 rpm
Torsi max Scorpion : 21,38 Nm/6.835 rpm