Dominasi Juara Asia di kelas Underbone, kerap dipegang Indonesia, sebut saja Hadi Wijaya! Tapi, kini negara lain mulai mengancam. Malaysia salah satunya! Kenapa bisa seperti itu?
”Ini karena dari sisi sirkuit, kita banyak main di pasar senggol,” ungkap Ibnu Sambodo, owner tim Kawasaki KYT Rextor Manual Tech (KKRMT) yang juga begawan mesin 4-tak di Indonesia.
Ternyata, apa yang dikatakan Pakde, sapaan akrab Ibnu, juga disetujui Hadi yang balap dengan Faito Factory Team. ”Jam terbang pembalap Malaysia lebih tinggi ketimbang kita. Karena selain seri balap lebih banyak, mereka juga bermain di sirkuit yang karakternya panjang-panjang,” jelas pembalap yang sudah tiga kali pegang Juara Asia di kelas Underbone ini.
Dengan bermain di sirkuit permanen dan karakter panjang, ini jelas menguntungkan pembalap luar. Enam seri 2014 ini, Asia Road Racing Championship (ARRC) dipentas di trek yang panjang-panjang, salah satunya sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat yang pentas beberapa waktu lalu. Final seting diuntungkan!
Apalagi, bicara teknologi sudah merata antara Indonesia dan Malaysia. ”Kami juga ada beli part dari Indonesia. Seperti head silinder dari BRT dan part lainnya,” aku Soong Chii Keong, tunner sekaligus pemilik tim Harian Metro Y-Teq SCK Honda Racing asal Malaysia. (www.motorplus-online.com)