Bagi Haryanto Cadullah, builder AMC di Tuminting, Manado, Sulawesi Utara, sinergi garis alias line yang berkesinambungan jadi patokan estetika ideal. Cara ini sesuai prinsip para desainer. Yuk, simak komentar Edi Setiadi, dosen Desain Produk Institut Teknologi Nasional, (Itenas) Bandung.
”Desain yang baik harus nyambung, bersinergi dari depan ke belakang,” kata Edi yang pernah jadi juri MOTOR Plus Award.
Nah, omongannya Edi nyambung dengan pemikiran bro Anto, sapaan akrab Haryanto. Garis besarnya, genre Honda Mega Pro miliknya ini berwujud chopper ol skool. Tapi ada prinsip yang ingin ia capai.
Prinsip itu kesinambungan garis dari depan ke belakang. Biasanya classic chop tak mengenal prinsip ini. Agak beda dengan katakanlah Swedish chop yang garisnya nyambung. “Makanya tempat duduk kami buat single seat. Dengan begitu, garis dari depan ke belakang terlihat nyambung,” imbuhnya.
Perlakuan customizing didominasi handmade. Sasis depan sampai center bone masih pakai bawaan pabrik. Sub frame, beberapa peranti pendukung termasuk gastank, dan juga sepatbor dibikin sendiri olehnya.
Nuansa classic ol skool memang jadi perhatian khusus. Main frame juga bukan tanpa jarahan. Rake dibuat agak centang untuk mengejar garis sinergi antara depan-belakang. Sipnya, sang builder juga turut memperhatikan detailitas. (www.motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Main frame: Standar
Sub frame : Hardtail style by CC
Ban depan: Swallow 100/70-17
Ban belakang: Swallow 140-70-17