Masuk soal performa, tenaga puncak R25 diklaim paling gede dari rivalnya. Peak power 32,23 hp/12.528 rpm. Putaran mesin pun bisa teriak tinggi hingga 14 ribu rpm. Seperti sudah diulas beberapa edisi lalu, hasil ini berkat salah satunya berkat desain crankshaft yang dibuat 180°. Masing-masing piston berada di Titik Mati Atas (TMA) dan Titik Mati Bawah (TMB) secara bergantian. Mekanismen kerja ini diyakini merendam pumping loss.
Ditambah sistem penggerak katup mengusung direct camshaft, kem langsung mendorong klep yang dibantali tapet dan shim. “Dengan sudut katup dibuat lebih tegak, in 12,75° dan ex 13,5°, memungkinkan rasio kompresi dibikin tinggi. Itu jadi ciri mesin hi rpm,” jelas Fajar Perdana, Technical Publication PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
Namun luapan tenaga dan torsi besar, biasanya beresiko menimbulkan getaran pada mesin. Mengantisipasinya, posisi silinder dibuat offset 7 mm ke depan. Ditambah dudukan mesin bagian atas disisipi mounting karet. Langkah ini ampuh mengurasi getaran.
Teknologi lainnya yang cukup ajib, Yamaha membuat ruang berliku di bagian atas crankcase, tepat di atas girboks. Fungsinya sebagai jalur sirkulasi udara hawa mesin. “Kita sebut labirin karena bentuknya yang mirip. Hawa mesin yang masuk ke labirin akan didinginkan untuk meminilmalkan efek tekanan. Kemudian masuk lagi ke crank case,” tutup Fajar. (www.motorplus-online.com)