"Menurut informasi, rupanya pada malam hari korban sempat begadang dan tidak tidur sama sekali. Kemudian pagi hari ketika melintasi trek yang dilalui, mengalami kelelahan dan dehidrasi tinggi. Ini yang diduga kuat menyebabkan korban langsung meninggal dunia,” terang dr. Rubi, dokter dari Polres Kuningan yang ikut memeriksa korban ketika sudah berada di Puskesmas.
Faktor kelelahan disertai dengan dehidrasi, biasanya sering dirasakan peserta trail adventure. Supaya enggak terlalu cape, diperlukan istirahat yang cukup saat malam hari sebelum mengikuti kegiatan. Lantas, perhatikan pula perbekalan yang dibutuhkan ketika akan melintasi jalur, karena kerap melewati hutan dan juga kebun yang jarang ada warung penjaja makanan maupun minuman.
“Sebaiknya hindari pula mengkonsumsi minuman penambah energi atau stamina yang mengandung soda, saat sebelum ataupun ketika mengikuti ke- giatan adventure. Karena hal itu akan dapat memacu kerja jantung dengan berdetak makin cepat. Jadi, biasakan minum air mineral atau bisa juga minuman penambah cairan ion tubuh. Namun, tentu mesti diatur pula cara minumnya. Jangan terlalu banyak,” tambah dr. Rubi, yang juga hobi bermain trail adventure ini.
Panitia pun semestinya memiliki kriteria yang lebih ketat soal kesiapan peserta. Seperti di balapan road race ada proses scruutinering. Pada adventure tak hanya motor saja yang diperiksa, namun orangnya. Sebab, ini olahraga yang full endurance. Ketahanan motor juga sang pengendara. (www.motorplus-online.com)