Pertengahan Juli lalu, rencana pengaplikasian EVO Class (EC ) di World Superbike (WSBK) musim depan akhirnya dibatalkan. Pembatalan setelah pengajuan keberatan dari pihak pabrikan kontestan WSBK.
Ini artinya di musim depan tim kontestan WSBK, seperti Kawasaki, Ducati dan Aprilia masih bisa berkreasi untuk meracik motor massal 1.000 cc.
Sebelumnya pihak WSBK tengah menguji coba regulasi EC musim ini dengan maksud penekanan biaya untuk riset motor. Spesifikasi teknik motor untuk EC tetap mengacu 1.000 cc sebelumnya di WSBK. Tapi, bedanya sistem elektronik yang dipakai mengacu pada kelas superstock. Sistem kelistrikan superstock yang jadi supporting race WSBK masih standar.
Ternyata kenyataannya keberadaan EC mirip dengan Open Class di MotoGP. Jadinya, balapan di WBSK memperlihatkan balapan
yang tidak seimbang antaran pengguna kelas EC dan non EC. Motormotor non EC terbukti jauh lebih cepat di lintasan karena menggunakan teknologi lebih tinggi dan canggih dibanding pengguna motor EC.
Terbukti dari sembilan seri yang sudah digelar hanya motor dari kategori non-EVO yang mampu keluar sebagai pemenang balapan. Kelihatan rider di WSBK yang menggunakan motor-motor EC seperti pemenuh grid saja. Hal ini mengakibatkan beberapa pabrikan mengancam keluar dari kompetisi jika regulasi EVO tetap dipaksakan.
Ulasan lengkapnya juga tersedia di Tabloid MOTOR Plus. (www.motorplus-online.com)