Empat pembalap Yamaha Indonesia cari irama di latihan resmi Suzuka 4 Hours Endurance Race yang berlangsung hari ini (24/7). Irama yang dicari bukan untuk menari di lantai dansa. Tapi, irama yang membuat tubuh pembalap nyaman saat meliak-liuk di atas tikungan sirkuit Suzuka yang terkenal sangat teknikal.
"Irama ini sangat penting untuk membuat kita nyaman saat balap. Kalau iramanya sudah ketemu dan terasa nyaman, bisa bikin tenaga tidak mudah habis. Ini salah satu kunci sukses tampil di endurance race yang sangat menguras tenaga," ucap Sudarmono, tandem Sigit PD di tim Yamaha Indonesia Racing B.
Latihan bebas sendiri berjalan kurang maksimal. Saat pembalap baru memutari sirkuit Suzuka sebanyak 4 lap, balapan harus dihentikan. Adanya pembalap yang terjatuh diatas lintasan menjadi penyebab dikeluarkannya bendera merah. Seluruh pembalap dipaksa kembali masuk ke pit lane.
"Latihan kali ini belum bisa maksimal. Kondisi ban saja belum panas. Ban endurance butuh waktu cukup lama untuk bisa bekerja optimal. Untungnya sudah dapat input dari motor. Jadi tahu bagian mana saja yang harus direvisi untuk kualifikasi besok," tambah Sudarmono yang akrab disapa Momon.
Selain mencari setingan motor yang paling maksimal, latihan bebas juga dijadikan simulasi sebelum balap. Seluruh mekanik melakukan uji coba mengisi bahan bakar untuk medapatkan waktu tercepat. Sebab, selain skill rider kecekatan para mekanik di pit lane ikut jadi penentu suksesnya tim di balap ketahanan. (www.motorplus-online.com)