Setelah dilakukan pengecekan meyeluruh oleh sang mekanik, ternyata biang keroknya ada di karburator. “Rupanya akibat setelan udara (pilot air screw) kendur sendiri. Jadi, air screw-nya itu membuka. Untungnya enggak sampai copot. Bisa berabe kalau terjatuh di tengah jalan,” tutur Emil meniru penjelasan si mekanik. Loh, kok bisa?
“Kata mekaniknya sih karena per penekan setelan udaranya kurang kuat mendorong. Mungkin karena bagian itu sering dibongkar pasang,” bilang Emil. Untuk mengatasinya, sang mekanik coba menarik per tersebut untuk direnggangkan. Dengan tujuan, agar bisa menekan kembali pilot air screwnya dengan baik.
Tapi, itu bila kondisi pernya masih bagus. Soalnya, per juga bisa saja lemah. Ketika dapat tekanan lagi, pegas kembali menciut. Jika seperti itu, dianjurkan untuk ganti per. (www.motorplus-online.com)