Menurut pengguna motor sport, salah satu alasan kurang diminatinya Honda CBR 150R versi import, karena harganya yang terlalu mahal dan minimnya ketersediaan sparepart. Selain sulit dicari, spare part CBR 150R versi import dulu punya banderol lebih mahal dari motor sport berkapasitas 150 cc lainnya.
“CBR 150R Thailand spare part-nya sulit dicari. Di dealer resmi sebenarnya ada, tapi tidak ready stok. Kebanyakan harus inden terlebih dahulu dan waktunya lumayan lama. Bikin repot kalau lagi terdesak,” ucap Lutfi Mubarok, warga Tangerang yang sehari-hari menggunakan CBR 150R.
Munculnya All New CBR 150R yang menggunakan 96,2 % part lokal menjadi angin segar juga untuk pengguna CBR 150 model lama. Dengan adanya model baru ini, sebagian besar part CBR 150R akan dibuat di dalam negeri. Pastinya, stok barang akan terus terjaga dan harganya menjadi lebih murah.
“Dengan melokalisasi pembuatan sparepart CBR 150R, sudah pasti ketersediaan part akan semakin banyak dan lebih mudah didapat. Bukan hanya itu, harganya juga akan ikut disesuaikan. Pasti lebih murah dibandingkan sparepart import yang dijajakan sebelumnya,” tegas Ahmad Muhibbuddin, Manager Public Relation Dept PT Astra Honda Motor (AHM).
Hingga saat ini sendiri, pihak AHM belum menetapkan berapa besar penurunan harga spare part yang akan dilakukan. Semuanya masih dikaji dan melihat perkembangan pasar. (www.motorplus-online.com)