Performa standar Yamaha GT125 sejatinya udah oke. Tapi, lebih ok lagi kalau tahu tips cara Yamaha GT 125 naik power. EM-Plus menemukan fakta unik saat coba jajal ukur air fuel ratio (AFR)-nya menggunakan AFR meter Innovate LM2. Saat bukaan throttle 10%, tercatat perbandingan udara dan bensin di layar Innovate LM2, masih menunjukkan angka stoikiometris, yakni di range 14-14,6:1.
Namun ketika gas dipelintir penuh, AFR terbaca 12:1. Perbandingan segitu jelas keborosan. Hal ini coba EM-Plus sampaikan ke Superamita Yogha, Area Service Development DDS Yamaha Bali. “Soal boros atau enggaknya, bisa disetting lewat Co-nya. Dan itu, mesti disesuaikan dengan daerah masing-masing. Kondisi udaranya kan beda-beda,” sergah Yoga sapaan akrabnya.
Mau tahu tips cara Yamaha GT 125 naik power?
Lebih Nendang Premium
Tips cara Yamaha GT 125 naik power, meski pakai Premium. Kok bisa? “Mari kita kita coba uji langsung di atas mesin dyno. Berpatokan pada AFR,“ ajak pria berkulit putih ini. Mesin dyno pakai buatan Rextor milik team Yamaha Wins Motor. Uji coba pertama, bahan bakar pakai Pertamax Plus. Setelan Co masih pada posisi 0. Dari 4 kali run, didapatkan hasil AFR 12:1 dengan power 10,4 dk.
Lalu Yoga coba turunkan setingan Co jadi -10, pakai FI Diagnostic tools. Ketika didyno ulang, didapat power maksimum 10,43 dk di 4.074 rpm, dan torsi maksimal 19,16 Nm/ 3.185 rpm. AFR-nya terbaca di 12,2 :1. Coba turun lagi Co-nya hingga -13, daya kuda meningkat jadi 10,57 dk/ 5.682 rpm. Namun torsi malah drop jadi 16,48 Nm/3.892 rpm.
Selanjutnya, bahan bakar coba diganti pakai Premium. Setelan Co dikembalikan ke posisi 0. Kala didyno ulang, daya kuda terukur 10,43 dk/4.074 rpm dengan torsi maksimal 19,16 Nm/ 3.185 rpm. AFR berada di skala 12 :1. Kemudian Co coba diturunkan jadi -5.
Hasilnya, wow.. cukup mencengangkan! Peak power naik jadi 10,73 dk/3.672 rpm. Hebohnya lagi, torsi maksimum melonjak banyak, jadi 21,08 Nm/ 2.678 rpm. AFR menunjukkan 12,2 :1 hingga kena limiter di 9.600 rpm.
“Tapi angka settingan tersebut jangan jadi patokan baku ya. Tergantung daerah tinggal kita. Untuk wilayah Denpasar, idealnya segitu. Di tempat lain, belum tentu,” wanti pria yang berkantor di Jl. Diponegoro No. 57, Denpasar. (www.motorplus-online.com)