Tuas kopling, terasa enteng saat ditarik yang cocok untuk riding di daerah perkotaan. Perpindahan gigi kala dicongkel dan diinjak juga ringan, tidak ada gejala miss. Saat selongsong gas diputar, mesin cepat bergasing tinggi. Torsi mesin yang punya bore 63,5 mm dan stroke 47,2 mm terasa responsif saat akselerasi. Wushhh...
Perubahan pada sasis serta penggunaan sistem suspensi Pro-Link, bisa dirasakan saat bermanuver. CBR 150R buatan lokal ini, lebih mudah diajak meliak-liuk dibanding pendahulunya yang masih menggunakan sasis deltabox.
Ini jadi salah satu kelebihan sasis teralis. Untuk riding, lebih gesit. Buktinya, karakter tikungan sirkuit Kemayoran yang tergolong punya sudut tak terlalu lebar, mudah saja ditaklukkan.
Sampai-sampai, otak berpikir bawa All New CBR 150R ini layaknya riding CB150R. Enteng bro! Bedanya, motor ini pakai fairing aja. He,he,he.
Mungkin, kalau CBR 150R lama (deltabox), baru akan terasa efeknya kala dipacu di sirkuit permanen berkatakter high speed corner. Lebih stabil.
Diajak cornering, kerja suspensi belakang juga terasa stabil.
Itu secuil gambaran CBR150R versi lokal ini. Sayangnya, waktu dan tempat sedikit terbatas untuk jajal lebih. Tapi, tunggu ya sesi test ride-nya minggu depan. Stay tune, bro! (www.motorplus-online.com)