Sahri memastikan hewan pengerat tadi jadi sumber masalah, lantaran menggit salah satu kabel yang dekat dengan soketnya. Jadi, wajar saja jika saat proses pengecekan agak sulit untuk mencari penyebabnya. Apalagi, masalah semacam ini jarang dialami pemilik motor. Terlebih motor jenis bebek atau sport.
“Analisa saya, kalau lihat konstruksi ruang atau celah di atas CVT yang agak lega, sangat mungkin dimasuki tikus dan bikin sarang di dalamnya. Apalagi posisi motor lama nggak dipakai. Nah, pada saat jadi sarangnya, bisa saja si tikus iseng-iseng menggigit salah satu kabel yang ada di dekatnya hingga putus. Akhirnya mesin tidak bisa dihidupkan deh,” imbuh pria ramah itu. Kok bisa iseng gitu ya, hehehe..
Saran Sahri, bila motor ingin ditinggal lama dan tidak ingin jadi rumah tinggal tikus, ada baiknya menaruh kapur barus atau pewangi ruangan di dekat mesin. Hanya saja, biar tidak menggangu, taruh wewangian tersebut di bagian yang aman dan mudah dipantau. Sehingga bila motor ingin dipakai kembali, kapur barus bisa diambil dengan mudah.
"Hewan pengerat paling nggak suka dengan ruangan yang wangi. Makanya bisa diakali pakai kapur barus jika ingin ditinggal lama. Apalagi, di beberapa supermarket ada produsen yang jual kapur barus khusus buat mengusir tikus dan binatang pengerat lainnya," wanti Sahri. Pantes Tikus jadi segan ya, Pak! (www.motorplus-online.com)