Selain keruk landasan roller, upgrade puli primer matic pakai batu Jepang juga menyasar ke sudut kemiringan puli tempat belt bersarang, dibubut pula. Besar derajatnya disesuaikan dengan tenaga awal mesin. “Makin besar tenaga motor, makin kecil angka derajat yang digunakan. Rata-rata dibuat 13-15,5 derajat,” tambahnya.
Tujuan upgrade puli primer matic pakai batu Jepang dengan mengarah ke kemiringan puli sama dengan memperpanjang jalur roller. Yaitu, memperluas pembagian reduksi tenaga dari kruk as ke roda belakang. Apabila keruk jalur roller untuk menambahkan tenaga di putaran mesin tinggi. Nah, mengubah derajat puli ini guna mengkail tenaga di putaran bawah biar akselerasi lebih enteng. “Saat rumah roller dan kipasnya dibubut, maka jarak antar keduanya akan melebar. Sehingga saat belt terpasang, posisi belt akan lebih turun dari standarnya,” jelas Toga lagi.
Ibarat motor bertransmisi manual, lanjutnya, upgrade puli primer matic pakai batu Jepang seolah-olah menambahkan 1 percepatan dari sebelumnya. “Memang tidak terlalu signifikan, tapi ini memaksimalkan fungsi kerja CVT ke roda belakang,” tutupnya. (www.motorplus-online.com)