Bagasi yang jadi salah satu fitur ungggulan di motor, harusnya bisa bikin barang-barang yang disimpan di dalamnya tetap aman dan nyaman. Sehingga pemilik motor tak khawatir menaruh benda apa pun di situ, termasuk parangkat elektronik yang rentan terhadap suhu panas.
Masalahnya rata-rata hampir semua pemilik skubek bilang kalau ruang di dalam bagasi terlalu panas. Diukur pakai termometer, bisa di atas 40C. Peyebabnya, posisi mesin tepat di bawahnya. Hawa panas mesin bikin bagasi panas.
“Saya ingat, waktu taruh jas hujan model plastik di bagasi, jas hujan jadi lembek seperti karet. Gimana kalau taruh HP atau gadget, ya? Bisa pendek umurnya,” aku Denny Aria, tunner D&G di Komp. Batan, Ps. Jumat, Jakarta Selatan.
Senada juga dilontarkan Fajar Jaka Mursena, karyawan bengkel asuransi mobil Eka Auto yang juga pakai skubek. Dia heran jas hujan bahan parasit milkiknya lama-lama agak kaku dan terlihat seperti getas.
Atas inisiatifnya, Fajar coba manfaatkan lembaran alumumium peredam kap mesin mobil sebagai penghalau. “Lapisi aja dinding luar bagasi yang dekat dengan mesin dengan aluminium foil seharga Rp 75 ribu/lembar. Lumayan kok bisa menurunkan suhu ruang bagasi,” imbuh pria berkantor di Ciputat, Tengerang. (www.motorplus-online.com)