

Tos bro dulu sama bro Asep Qwu (Kuwu), pemilik Yamaha F1Z lansiran ‘95 ini. Doi ingin motornya berprestasi alias juara, meski tampil seadanya. “Tanpa spare part racing ternama nih,” ujarnya dengan logat sunda kental.
Qwu yang mantan pembalap liar tetap ingin menyalurkan hobinya. Tapi, kali ini pada lahan garuk tanah alias grasstrack. Namun karena faktor ‘U’ (usia), pengegasnya diserahkan pada tetangganya yang masih SMP.


Dalam menyiapkan F1Z agar siap tempur, Qwu menghubungi kawan lama yang sekarang menjadi mekanik, yakni Asep Bancet dari bengkel JART Banjar, Jawa Barat. Oleh Bancet, oprekan pada dapur pacunya diawali dari ratio gear. “Saya ganti pakai punya F1Z keluaran lebih muda, tahun 2000,” paparnya.
Kemudian bearing kruk as ditukar pakai punya Kawasaki Ninja 150R. Dilanjutkan mengorek lubang isap, transfer dan buang. Kepala silinder dipapas 2 mm dan kubahnya dibuatkan skuis dengan sudut 14 buat dongkrak kompresi. Dikombinasi piston oversize 50. Lalu, magnet dibubut sebanyak 1,5 mm untuk mengurangi beban mesin.
Karbu tetap menggunakan standar motor. Hanya setting pilot jet dan main jetnya. Saluran gas buangnya pun masih pakai bawaan motor, namun dibobok saringan dalamnya agar pembuangan gas sisa lebih lancar.
Kelar garap mesin, giliran Qwu memperkuat rangka. Tetangga bengkel las pun dimintai bantuan. Beberapa bagian rangka diperkokoh biar kuat melibas medan keriting.