Ini buat sobat yang punya Yamaha Mio J, Yamaha Mio GT, Yamaha Soul GT dan Yamaha X-Ride. Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah, kustom noken as. Biasanya in dibikin membuka 20 sebelum Titik Mati Atas (TMA) dan menutup 50 setelah Titik Mati Bawah (TMB). Ex-nya, membuka 50 sebelum TMB serta menutup 20 setelah TMA. Total durasi keseluruhan jadi 250.
“Oh iya, penggunaan kem kustom ini wajib mengganjal per klep pakai ring washer plat kepunyaan Mio yang punya tebal 1 mm, biar gak floating,” ucap Toga Fantiarso, owner dari Gas Motor. Setelah itu, lubang porting dihaluskan. Serta jalur Jet FI di bagian head disumbat, pakai lem JB Well. Yang mau main kompresi, paking head dicopot. Cara ini bikin rasio kompresi mesin jadi 9,7 : 1.
Lanjut ke bagian pengkabutan, katup butterfly di throttle body. “Ada 2 katup butterfly yang terbuka bergantian. Dimodifikasi agar buka berbarengan. Tujuannya, mengkail udara lebih banyak,” ucap pria yang bengkelnya ngendon di Jl. Bhineka No. 32, Ciganjur, Jakarta Selatan.
Ke bagian CVT, rumah puli dikerok pakai pahat. Lalu, dihaluskan pakai batu poles halus. Cara ini, bikin rpm lebih tinggi. Selain dikerok, puli juga diubah derajatnya. Derajat puli ini, disesuaikan juga dengan tenaga motor. Semakin besar tenaga motor, semakin kecil angka derajat yang digunakan. “Biasanya, pakai ukuran 13-15,5 derajat,” papar Toga.
Ini, membuat motor diputaran awal lebih ringan, jika dipadukan dengan kerok jalur roller, maka ketika roller berada di sisi paling atas, posisi belt akan berada lebih tinggi dari sebelumnya. Ini membuat reduksi putaran pulley saat putaran mesin tinggi lebih lebar reduksinya. “Dengan ubahan tadi, pasti yakin tenaga mesin lebih enak dibandingkan dengan motor-motor yang cuma aplikasi bore up saja,” jamin pria asal kota Solo, Jawa Tengah ini. (www.motorplus-online.com)