Find Us On Social Media :

Beli Oli Harus Perhatikan SAE

By Motorplus, Kamis, 8 Januari 2015 | 06:36 WIB
()

Tekanan diukur menggunakan pressure gauge untuk tahu aliran oli

Masih banyak bikers beranggapan semua jenis oli pada hakikatnya sama. Yakni sebagai pelumas sekaligus pendingin dan penyekat. Itu memang gak salah, cuy. Tapi, bisa salah kalau asal beli sembarang pelumas. Makanya, beli oli harus perhatikan SAE alias tingkat kekentalan pelumas.

“Kekentalan oli harus disesuaikan kebutuhan mesin. Karena bila standarnya butuh oli encer, namun dikasih yang kental dengan alasan agar suara mesin lebih halus, lama-lama justru bikin mesin cepat rusak,” jelas Ivan Ali, Marketing Comunication PT Federal Oil Indonesia.

 

Kenapa beli oli harus perhatikan SAE? Logikanya kayak darah dalam tubuh kita. Bila mengandung banyak kolestrol, lama-lama akan timbulkan penyempitan pembuluh darah. Ujung-ujungnya kena stroke, serangan jantung dan masih banyak penyakit lainnya. Kan gak lucu lagi asyik-asyik geber motor kesayangan di jalan, eh, tiba-tiba mesinnya kena serangan jantung akibat sehernya macet, hehehe...

Oli pun bisa demikian juga, sob. Kalau terlalu kental, akan membuat penyalurannya ke komponen bergerak di dalam mesin jadi kurang lancar. Terutama saat putaran mesin tinggi. Sebab, mesin-mesin bikinan sekarang tingkat kepresisiannya makin tinggi, celah antar komponen dibuat rapat-rapat. Lubang saluran oli ke cylinder head pun dibikin makin kecil.

Membuktikan hal itu, EM-Plus coba melakukan riset kecil-kecilan. Yakni, mengukur tekanan oli beberapa macam tingkat kekentalan di putaran tertentu. Kalau secara hitungan kasar, bila tekanan yang ditimbulkan terlampau tinggi, tandanya sirklulasi oli bergerak kurang lancar. Sebaliknya makin kecil tekanan yang dihasilkan, asumsinya pergerakan olinya cepat.

Kali ini pelumas yang dijadikan bahan praktik yakni keluaran Federal Oil. Karena brand ini punya varian oli kekentalan cukup lengkap. Pengujiannya dilakukan di Suzuki Smash yang punya lubang jalur oli di bak kopling bagian depan. Tinggal buka baut 12 mm yang ada di situ, trus pasang pressure gauge yang sudah disiapkan.

Oh iya, karena mengukur tekanan oli parameternya hanya melihat kekentalannya atau SAE-nya. Kemudian motor diblayer di tempat pada putaran 6.000 rpm. Tidak dibawa jalan. Yuk, kita intip hasil tesnya di bawah ini! (www.motorplus-online.com)