Diserbu 96 starter dari seluruh Indonesia, Final Yamaha Cup Race (YCR), Jogjakarta akhir pekan ini (8-9/11) jadi ajang adu teknik mekanik mengolah settingan maksimal. Sebab, cuaca Jogjakarta fluktuatif. Siang hari panas menyengat yang butuh kucuran suplai bahan bakar boros. Tapi, tiba-tiba suhu menurun drastis dan hujan besar pada sore hari. Padahal, setingan Sabtu menentukan kualitas mesin untuk race besok harinya. Karena selain QTT, ada juga sesi Superpole dari semua kelas YCR mulai kelas YCR 1 hingga YCR 8.
Makanya, mekanik putar otak untuk meracik setingan terbaik untuk besutan. Contohnya Ferry mekanik Yamaha TDR NHK Warid TDR Purwokerto yang menurunkan tekanan ban 2 hingga 3 psi. “Potensi jatuh lebih besar jika memakai ukuran kering, begitu juga dengan tipe ban FDR MP27 saya tukar dengan MP76 dengan tekanan 16 psi, biasanya 18 psi,” jelas mekanik ramah ini.
Selain itu, setingan pengabut bahan bakar ikut berubah, menurunnya suhu lintasan dan cuaca mempengaruhi kinerja mesin. “Main jet turun 5 poin, sedangkan pilot jet tetap tapi jarum skep turun satu mata,” jelas Gendut chief mekanik Yamaha Yamalube NHK FDR Cream-Pie Ridlatama. (www.motorplus-online.com)