Tahun 60-an Italia punya dua ‘hal’ yang jadi pusaka sakti mereka: MV Agusta dan Giocomo Agostini, racer terkinclong sepanjang masa. Giacomo Agostini sang kekasih Dewi Fortuna karena seabreg kemenangan di ajang balap. Agostini 8 kali juara dunia MotoGP sebanyak 8 kali, mulai tahun 1966, 1967, 1968, 1969, 1970, 1971, 1972. Tujuh kali nyemlak Agusta dan ke delapan pakai Yamaha. Sebuah pencapaian yang belum terpecahkan sampai sekarang.
Beruntung, EM-Plus sempat bertemu langsung Giacomo Agostini sang kekasih Dewi Fortuna di sirkuit Assen, Belanda. Walau sudah berumur, racer lansiran 1942 asal Brescia, Italia ini masih ganteng dan cerdas. “Saya sangat gembira hari ini, sirkuit kenang-kenangan dan penuh sejarah,” jelasnya. Kesan kami, ia sangat ramah, terbuka dan selalu hepi.
Ia memang inspiratif. Dulu anak tertua dari 4 bersaudara ini harus ngumpet-ngumpet jika mau balapan. “Dilarang ortu!” Biar begitu, bakatnya memang menonjol. Di ajang hillclimb ia jago sampai ayahnya sadar akan bakat Agostini dan mensuportnya saat ikutan kelas 175 cc tahun 1963 di bawah bendera Morini. Tim ini langsung bersinar dengan menyabet gelar juara. Setahun setelah itu ia mampu bicara banyak di kelas 350 cc dan menyabet urutan keempat di GP Monza.
Domenico Agusta dari MV Agusta langsung kepincut dan meminta Agostini menandatangani kontrak jadi pembalapnya bersama Mike Hailwood. Saat itu terjadi drama menarik saat Agostini bertarung ketat dengan Jim Redman dari Honda tahun 1965 untuk gelar juara dunia 350 cc, Suzuka, Jepang. Tampaknya Agostini bakal menang saat itu, malang motornya terjerembab dan gelarpun direbut Redman.
Di akhir 1965, rekan setimnya, Mike Hailwood pindah ke Honda dan membuat Agostinilah satu-satunya andalan MV Agusta. Kepercayaan itu dibayarnya dengan jawara 500 cc selama 7 tahun, juara di 350 cc bahkan menang 10 kali di Isle Of Man.
Sejarah mencatat, Agostini berhenti balap di Isle Of Man karena merasa terpukul atas tewasnya Gilberto Parlotti di ajang ini tahun 1972. Ia percaya ajang ini sangat tidak aman untuk para racer. Oh ya, momen yang selalu dikenang sejarah adalah saat Agostini bertarung dengan eks timnya Mike Hailwood tahun 1967, keduanya menang 5 kali dalam berbagai balap sebelum merebut tittle juara dunia yang akhirnya dimenangkan Agostini.
Setelah kepindahannya ke Yamaha tahun 1974, kisah dramatisnya belum berakhir dengan memenangkan Daytona 200 dengan motor Jepang ini. Peristiwa langka juga terjadi tahun 1976 saat ia naik Yamaha dan MV Agusta di kelas berbeda, memenangkan kelas 350 cc di Aseen naik Yamaha dan MV Agusta kelas 500 cc di Nurburring. Agostini pensiun dari balap tahun 1977, tapi tetap ikutan lomba ketahanan Yamaha di kapasitas 750 cc. (www.motorplus-online.com)