Ketangguhan Kawasaki KLX 150, dibuktikan dengan berhasil menaklukan gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat. Artinya, Kawasaki taklukan gunung setinggi 2.665 MDPL (di atas permukaan laut).
Itu terjadi dalam event garapan MOTOR Plus bareng PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI), Total Oil, Furukawa Battery, Corsa dan Kawahara. Yaitu, Ekspedisi Ekstrim Papandayan akhir Mei lalu (30/5).
Kawasaki taklukan gunung setinggi 2.665 MDPL diikuti sekitar 152 peserta yang serentak merasakan performa KLX 150, saat mendaki mulai dari kaki gunung hingga ke puncak gunung Papandayan. Sesuai nama eventnya, jalur yang dibentang juga enggak sembarangan, terbilang ekstrem. Soalnya masih perawan boo..! Kebayang deh tuh lewat jalur perawan seperti apa! Mulai dari tanah gambut, batu cadas, sungai, tanjakan ekstrim hampir 50 derajat, jalur yang hanya setapak dan bahkan melewati jalur yang kerap dilewati macan. Hi.. serem!
“Torsi KLX 150 sudah cukup pas untuk medan ekstrim di Papandayan. Terbukti saat mendaki tanjakan, dengan mudah motor bisa naik dan power mudah dikendalikan,” cerita Ivan Guetara, crew MOTOR Plus yang berhasil menyentuh garis finish.
Doi tentu enggak lolos begitu saja, di jalur berikutnya beberapa kali sempat terjatuh dan motor mati. “Tenang sob.. kan KLX 150 dilengkapi elektrik starter, jadi tinggal tekan, mesin kembali menyala. Gas pol lagi..,” serunya.
Kalau ngomongin mesin, KLX ini dibekali engine berkapasitas 144 cc satu silinder. Di dalamnya ada piston 58 mm dengan stroke 54,4 mm, diseting punya rasio kompresi mesin 9,5:1. Pihak Kawasaki mengklaim bisa memuntahkan power sebesar 12 PS/8.000 rpm dan torsi 11,3 Nm/6.500 rpm.
Tentunya masih mengusung sistem karburator, untuk pengabutan bahan bakarnya. “Ini sangat membantu ketika terjatuh, kalau terjatuh biasanya terjadi banjir. Untuk memperbaikinya, tinggal modal obeng minus (-) untuk buang bensin, motor kembali normal. Kebayang kalau injeksi, pasti ribet,” terang Andhika Arthawijaya, saat membatu temannya yang baru ngedubrak saat melahap tanjakan.
Kawasaki KLX punya dua tipe S dan L. “Enaknya pakai KLX 150S, lebih mudah soal handling, motor lebih ramah. Karena, kaki menyentuh tanah secara sempurna. Motor bisa gampang dikuasai. Ini cocok untuk rider dengan tinggi badan seperti saya,” cerita Aong C. Ulinnuha, Managing Editor MOTOR Plus. Pasalnya, lingkar ban yang digunakan pakai ukuran 19 dan 16 inci.
“Lebih seru saat menggunakan KLX 150L, gundukan dan batu cadas lebih pede untuk dilahap, enggak takut nyangkut sob! Ini didukung pelek yang sudah tinggi, yaitu 18 dan 21 inci. Kombinasi ini, bikin ground clearance motor jadi tinggi. Sok depan dan belakang, meredam kejutan lebih poll!,” teriak Panji Nugraha, Crew EM-Plus yang punya tinggi badan 173 cm.
Keseruan tadi, bikin tak terasa ban KLX 150 melahap ekstrimnya gunung Papandayan dengan tinggi 2.665 meter. Dengan berhasilnya KLX 150 menjejakan ban di Gunung Papandayan, itu artinya Kawasaki Motor Indonesia (KMI), berhasil meraih penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), lewat katagori ‘Ekspedisi Puncak Gunung oleh Motor Satu Merek Terbanyak’. Mantap!
“Kami enggak menyangka antusias peserta pengguna Kawasaki KLX 150 di Ekspidisi Ekstrim Papandayan bisa sebanyak ini,” kagum Bobby Bharata, Sales and Promotion PT KMI. (www.motorplus-online.com)