Bikin Yamaha Mio Untuk Kelas Matic Tune up 200 cc Bisa 7,4 detik Di 201 Meter

By Selasa, 27 Oktober 2015 | 20:30
Grid Networks Dalam adi kebut trek lurus, Yamaha Mio jebolan 2010 yang bermain di kelas Matic Tune up 200 cc ini punya catatan waktu konsisten. Hebatnya lagi, sudah mengantarkan ketiga jokinya meraih podium tertinggi secara bergantian, Rully PM, Bayu Ucil dan Eko
Dalam adi kebut trek lurus, Yamaha Mio jebolan 2010 yang bermain di kelas Matic Tune up 200 cc ini punya catatan waktu konsisten. Hebatnya lagi, sudah mengantarkan ketiga jokinya meraih podium tertinggi secara bergantian, Rully PM, Bayu Ucil dan Eko

Grid Networks

Dalam adi kebut trek lurus, Yamaha Mio jebolan 2010 yang bermain di kelas Matic Tune up 200 cc ini punya catatan waktu konsisten. Hebatnya lagi, sudah mengantarkan ketiga jokinya meraih podium tertinggi secara bergantian, Rully PM, Bayu Ucil dan Eko Codox. Nih Bikin Yamaha Mio untuk kelas Matic Tune 200 cc bisa 7,4 detik di 201 meter.

“Tembus 7,4 detik waktu dipacu Rully PM. Tapi, lebih sering 7,5 detik,” beber Budi ‘Bogel’ Susanto, sang juru korek motor ini dari tim HA feat HK MC Racing, Tegal, Jawa Tengah. Apa saja rahasia bikin Yamaha Mio untuk kelas Matic Tune 200 cc bisa 7,4 detik di 201 meter? Yuk, kita skrut bareng-bareng, bor!

BORE UP

Diawali dengan pemakaian piston MC Racing jenis forging berdiameter 66 mm. Dipadu stroke standar, kapasitas mesin terkerek jadi 198,17 cc.

KOMPRESI TINGGI

Lewat pemakaian piston forging yang punya dome cukup tinggi, plus ubahan pada kubah head, rasio kompresi sukses dinaikkan hingga 14 : 1. Makanya, bahan bakar yang dipakai hanya bisa bensol atau yang beroktan setara.

KLEP CAMRY

Mengimbangi kapasitas mesin yang membengkak, klep diganti yang lebar untuk bikin Yamaha Mio untuk kelas Matic Tune 200 cc bisa 7,4 detik di 201 meter. Dibarengi dengan pembesaran saluran masuk plus buangnya, agar asupan gas lebih deras dan pembuangannya lancar. Bagian in ditugasi klep berukuran 34 mm, sedang ex-nya 28,5 mm. “Bahannya dari katup mobil Toyota Camry. Namun, disesuaikan lagi diameter batang klepnya,” jelas sang mekanik yang asli Brebes (Jawa Tengah) ini.