Dalam adi kebut trek lurus, Yamaha Mio jebolan 2010 yang bermain di kelas Matic Tune up 200 cc ini punya catatan waktu konsisten. Hebatnya lagi, sudah mengantarkan ketiga jokinya meraih podium tertinggi secara bergantian, Rully PM, Bayu Ucil dan Eko Codox. Nih Bikin Yamaha Mio untuk kelas Matic Tune 200 cc bisa 7,4 detik di 201 meter.
“Tembus 7,4 detik waktu dipacu Rully PM. Tapi, lebih sering 7,5 detik,” beber Budi ‘Bogel’ Susanto, sang juru korek motor ini dari tim HA feat HK MC Racing, Tegal, Jawa Tengah.
Apa saja rahasia bikin Yamaha Mio untuk kelas Matic Tune 200 cc bisa 7,4 detik di 201 meter? Yuk, kita skrut bareng-bareng, bor!
BORE UP
Diawali dengan pemakaian piston MC Racing jenis forging berdiameter 66 mm. Dipadu stroke standar, kapasitas mesin terkerek jadi 198,17 cc.
KOMPRESI TINGGI
Lewat pemakaian piston forging yang punya dome cukup tinggi, plus ubahan pada kubah head, rasio kompresi sukses dinaikkan hingga 14 : 1. Makanya, bahan bakar yang dipakai hanya bisa bensol atau yang beroktan setara.
KLEP CAMRY
Mengimbangi kapasitas mesin yang membengkak, klep diganti yang lebar untuk bikin Yamaha Mio untuk kelas Matic Tune 200 cc bisa 7,4 detik di 201 meter. Dibarengi dengan pembesaran saluran masuk plus buangnya, agar asupan gas lebih deras dan pembuangannya lancar. Bagian in ditugasi klep berukuran 34 mm, sedang ex-nya 28,5 mm. “Bahannya dari katup mobil Toyota Camry. Namun, disesuaikan lagi diameter batang klepnya,” jelas sang mekanik yang asli Brebes (Jawa Tengah) ini.
KEM
Memancing asupan gas deras ke ruang bakar, serta memperlancar pembuangan gas hasil pembakaran, durasi bukaan klep in dan ex dibentang hingga 287°. Dengan rincian, klep in membuka 42° sebelum TMA dan nutup di 65° setelah TMB. Sementara ex-nya membuka di 65° sebelum TMB dan nuntup di 42° setelah TMA. Liftnya enggak tanggung-tanggung, dibikin membuka hingga 9,8 mm. Weewww...! “Biar klep enggak mentok piston, overlapnya dibikin enggak terlalu tinggi dengan merancang LSA 107°,” beber Budi.
KARBU PE 28
Cukup ditugaskan karburator sejuta umat, yakni Keihin PE 28. Namun, direamer lagi venturinya jadi 32 mm.
PENGAPIAN
Otak pengapian andalkan produk MC Racing yang dilengkapi booster. “Dengan fitur booster tersebut, pengapaian jadi lebih fokus, sehingga pembakaran jadi lebih sempurna,” cocor sang mekanik.
CVT
Di bagian ini, dilakukan penggantian roller yang lebih enteng. “Pakai kombinasi 7 gram dan 8 gram yang dipasang secara menyilang,” tutur Budi.
RATIO GEAR
Perbandingan gigi reduksi turut dimainkan. Rasio standar yang 13/42 mata, dibikin lebih berat, yakni jadi 14/41 mata. Tujuannya, selain mengimbangi power dan torsi yang meningkat drastis, juga agar top speed motor lebih ngacir.
DATA MODIFIKASI:
Ban depan : Eat My Dust, 60/90-17
Ban belakang : Eat My Dust, 60/90-17
Knalpot : Cha