Pacuan milik N2N Bikers Spot yang digas oleh Benk-benk alias Bambang Prihandoko ini, berhasil mencetak best time 1 menit 49 detik. Yaitu, saat turun dalam ajang Yamaha Sunday Race di Sentul International Circuit (SIC), Bogor, Jawa Barat (01/11). Ada rumusan upgrade Yamaha R25 32,22 hp tembus 1 menit 49 detik.
Apalagi, upgrade Yamaha R25 32,22 hp tembus 1 menit 49 detik enggak butuh ubahan ekstrim Padahal kalau dilihat ubahannya tidak begitu ekstrim. Bahkan, kapasitas mesinnya pun masih standar pabrik, 250 cc. Mantap!
“Sunday Race kemarin gue turun di kelas Komunitas A. Ubahannya sih bisa dibilang masih minimum dan first time juga gue ikut ajang balap ini,” jelas Joy Albert, punggawa N2N Bikers Spot yang bermarkas di bilangan Grogol, Jakarta Barat.
Tim MOTOR Plus dikasih kesempatan untuk mengetes upgrade Yamaha R25 32,22 hp tembus 1 menit 49 detik. Setelah beberapa kali run di atas mesin Dynojet 250i milik R9 Store, dapat tenaga maksimal sebesar 32,22 hp. Sementara, torsinya 35,50 Nm. Hmm..., penasaran sama ubahannya? Mending langsung kita kupas yuk, bro!
Tahap awal upgrade Yamaha R25 32,22 hp tembus 1 menit 49 detik melakukan porting polish pada lubang in dan ex, demi memperlancar aliran bahan bakar serta gas buang. Klep masih menggunakan standar pabrik yang didorong oleh noken as custom by N2N. Durasinya dipatok rata in-ex 230, sementara lift dibikin lebih tinggi 1,5 mm dari standarnya.
SILINDER
Uniknya upgrade Yamaha R25 32,22 hp tembus 1 menit 49 detik mesin masih perawan nih. Bahkan, paking pun masih standar pabrik. Tugas penggebuk kompresi, juga masih mengandalkan piston bawaan pabrik yang berdiameter 60,0 mm. Sementara strokenya 44,1 mm. Kalau dihitung, kapasitas mesin murni sebesar 249 cc. Kompresi mesin juga masih belum diubah, tetap di angka 11,6:1.
ECU
upgrade Yamaha R25 32,22 hp tembus 1 menit 49 detik mengandalkan electronic control unit (ECU) keluaran Daytona. Bermain di kitiran atas, mulai dari 9.000 – 14.700 rpm. Sedangkan air flow ratio (AFR) dipatok pada perbandingan 12:1.
THROTTLE BODY
Part ini direamer jadi 33,9 mm dan masih mengandalkan injector standar pabrik. “Motor ini memang sengaja dibikin untuk mengejar power atasnya, pakai mesin standar pun sebenarnya sudah bagus. Hanya dipertajam lagi dengan setingan kem dan mapping ECU,” beber Paulus Haryanto akrab disapa Ko Arie, selaku chief mechanic N2N Bikers Spot. (www.motorplus-online.com)