Sirkuit dadakan Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, berkarakter stop and go. Untuk menaklukkan sirkuit seperti ini, rasio final gear besutan Aditya Pangestu dibikin ringan. “Diseting 15/54 mata,” buka Benny Djati, tim manager Astra Motor Racing Team (ART) Jakarta.
Final gir dibikin ringan, agar torsi besar saat keluar tikungan. Dengan rasio segitu, Aditya membukukan best time 1 menit 57 detik di free practice 2. Alhasil, di Honda Racing Champinship (HRC) race pertama kelas Sport 150 cc Tune up Seeded (HRC 1), CB150R ini finish dan sabet podium pertama.
SILINDER
Masih menggunakan blok silinder standar, namun di dalamnya dijejali piston FJN berdiameter 57,3 mm. “Piston ini memiliki dome yang tinggi. Lebih enak untuk mainkan perbandingan kompresi,” cetus Benny. Kali ini, rasio kompresi diseting 12 : 1 untuk meminum Pertamax Plus yang jadi one make fuel HRC.
HEAD DAN KLEP
Sektor ini yang cukup banyak menghasilkan power gede. Terutama ramuan noken asnya. Namun soal durasi part ini, Benny ogah kasih info. “Ini rahasia dapur yah!” wanti Benny.
Hanya ukuran klep yang dikasih bocoran. Klep in pakai 25 mm dan ex 23 mm, menggunakan part OEM Honda CBR 600R. Namun batang klep harus dipotong, karena klep CBR 600R terlalu panjang. Batang klep 3,97 mm. Sama dengan asli CB150. Sangat enteng.
THROTTLE BODY DAN ECU
Pengatur masukan angin bersih, dikawal throttle body custom yang terbuat aluminium. Venturinya berdiameter 33 mm. Kemudian, untuk mengatur pasokan bahan bakar dikomando ECU Vortex. Bahan bakar dikoreksi per 250 rpm. Setingan air fuel ratio di rentang 12,5 : 1. (www.motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Cakram : TDR
Knalpot : WRC
Ban : FDR SportXR
Sok belakang : Ohlins