Find Us On Social Media :

Setting CO Di Motor Injeksi Standar Pabrik Lebih Pas

By Motorplus, Selasa, 5 Januari 2016 | 20:40 WIB
()

Saat ini motor dengan pasokan bahan bakar injeksi sudah banyak berseliweran. Cukup banyak pertanyaan yang masuk ke meja redaksi EM-Plus. Utamanya tentang setingan ringan tapi konon bikin enak tarikan motor. Pengaturan kandungan gas atau lebih akrabdibilang karbon monoksida (CO). Rumusnya sih setting CO di motor injeksi standar pabrik lebih pas.

“CO ini memang dapat diatur untuk ditammbah maupun dikurangi, mulai dari +1 hingga -30 tergantung dari jenis motornya,” tukas Tugiyo, Supervisor Yamaha Academy PT Yamaha Indonesia Motor Manufucuring (YIMM).

Menurut teorinya, setiap penambahan nilai CO sebanyak 1 poin akan menambah debit semprotan bensin sebanyak 0,05 cc begitu juga sebaliknya.  Maka enggak heran kalau ada yang bilang, jika nilai CO dinaikan tenaga motor akan menjadi naik, namun efeknya konsumsi BBM jadi lebih boros.

“Belum tentu hasilnya seperti itu, ada beberapa hal yang berpengaruh dengan naik atau turunnya tenaga. Antara lain kelembaban udara, dan karakter pengendara,” tambah Tugiyo yang asli wong Solo ini. Nah, kan mendingan setting CO di motor injeksi standar pabrik lebih pas.

Nah, untuk membuktikannya EM-Plus coba lakukan pengetesan diatas mesin dyno. Menggunakan motor Yamaha New V-ixion Advance lansiran 2015 yang kilometernya masih sedikit dan satu orang rider yang ngegas motor ini. Pertama motor dirunning di atas mesin Sportdyno V3.7, hasilnya didapat tanaga 17,9 dk dan torsi 34,48 nm.

Lalu selanjutnya EM-Plus coba untuk menaikkan nilai CO menjadi +3. Diambil sampel nilai CO +3 karena rata-rata motor yang sudah melakukan servis pertama, nilai CO berada diantara +3 hingga +5. Coba dites, didapat hasil tenaga turun jadi 16,9 dk dan torsi 43,26 nm. Lalu dicoba lagi menaikkan nilai jadi +4 hasilnya tenaga turun lagi menjadi 16,4 dk dan torsi 28,79 nm.

“CO naik dapat menyebabkan tenaga maupun torsi motor turun pada motor standar pabrik. Hal itu dikarenakan campuran bahan bakar menjadi lebih kaya. Jadi motor memang terasa enak berakselerasi di putaran bawah, tetapi akan terasa habis nafas di putaran atas,” tambah Victoria Adhi Kusuma, Instruktur Yamaha Academy PT YIMM.

Masih penasaran EM-Plus coba lakukan hal sebaliknya, yaitu menurunkan nilai CO menjadi -3 dan -4. Hasilnya didapat untuk CO bernilai -3 adalah tenaga sebesar 17,5 hp dan torsi 33,28 nm. Sedangkan untuk nilai CO -4 diperoleh tenaga 19,3 dk dengan torsi 37,35 nm.

“Tenaga memang jadi lebih besar, namun efeknya di putaran rendah motor batuk serasa kekurangan bensin. Juga berpotensi untuk bikin overheat, jadi kesimpulannya setingan pabrik memang sudah paling pas,” tutup Victor yang bermukim di Bekasi, Jawa barat. Oh gitu ya silakan deh setting CO di motor injeksi standar pabrik supaya lebih pas. (www.motorplus-online.com)