Hamidi, tenaga honorer di TPA Rawa Kucing, Tangerang mengubah sampah plastik jadi BBM sintetik. Ia membuka rahasia bagaimana proses pembuatan sampah plastik jadi BBM sintetik. “Kotak penampung sampah plastik mampu memuat sampah sebanyak 20 kg, alat mendinginkan dan alat penampungan hasil akhir,” jelas Hamidi.
Tahap awal proses pembuatan sampah plastik jadi BBM sintetik kumpulan sampah plastik dipadatkan di dalam kotak untuk dipanaskan pada suhu sekitar 300 derajat celcius. Lalu dibakar dengan dengan menggunakan sampah di sekitar TPA dengan menambahkan oli bekas sebagai bahan bakarnya.
Agar api tetap menyala lulusan UIN Sunan Gunung Jati, Bandung ini menggunakan blower. Proses ini menghasilkan gas. Dalam berbagai literatur proses ini dinamakan pirolisis. Gas yang terjadi akibat pembakaran ini dikondensasikan melalui pipa sehingga menjadi fase cair. Proses kondensasi pada alat bikinan Hamidi ini pun menggunakan alat sederhana. Pipa dihubungkan dengan selang berisi air.
“Jadi saat gas melalui pipa tersebut didinginkan dengan sirkulasi air yang dipompa oleh pemompa akuarium,” jelas Hamidi.
Hasil kondensasi inilah yang bisa digunakan sebagai bahan bakar cair. “Nah, hasil dari kondensasi ini masih berupa bahan minyak dasar setara solar dan minyak tanah. Dan sudah bisa digunakan,” jelasnya.
Namun untuk membuat menjadi bensin, harus ada proses lagi. “Saya menambahkan etanol ke dalam bahan bakar dasar tadi. Berapa campurannya saya gak bisa ngasih,” ungkapnya. (www.motorplus-online.com)