Memilih piston untuk balap kekuatan piston dan tinggi dome jadi perhatian. Tidak kalah pentingnya, sobat juga wajib tahu angka piston speed di setiap piston. Dengan tahu cara mengukur piston speed, bisa mengurangi resiko jebol.
Piston speed sendiri merupakan kecepatan maju-mundur piston di dalam silinder dari Titik Mati Bawah (TMB) ke Titik Mati Atas (TMA) dan sebaliknya. Piston speed ini sangat penting. Sebab, jika mesin berkitir melebihi limit piston speed, akan menjadi masalah. Piston bisa jebol karena kecepatan gerak melebihi kemampuan piston itu sendiri.
“Memang setiap piston punya nilai piston speed yang berbeda. Di produk piston bikinan Kawahara juga sama. Seperti model Highcomp, piston speednya sekitar 22 m/detik. Cocok digunakan di mesin berperforma tinggi,” beber Sony, Manager Kawahara Racing.
Untuk mencari tahu cara mengukur piston speed pada mesin motor juga gampang. Bisa dihitung dengan rumus simpel. Di buku ‘Motor Bensin Modern’ karangan Wahyu Hidayat, rumusnya ditulis dengan ‘C = 2 x L x F’. Dimana ‘C’ adalah piston speed, ‘L’ langkah piston atau stroke mesin dalam satuan meter, dan ‘F’ frekuensi putaran mesin atau rpm.
Dari rumus tersebut bisa kita cara mengukur piston speed, yang mempengaruhi piston speed adalah rpm dan juga panjang stroke. Dari rumus itu kita bisa menentukan rpm maksimum atau maksimum piston speed. Kalau rumusnya C = 2 x L x F, maka F = C/(2xL). Jika piston Kawahara tipe Highcomp, maksimum piston speednya 22 meter/detik dan diaplikasi di Suzuki Satria F150 yang punya stroke 48,8 mm (0,0488 meter), maka rpm maksimumnya:
F = C /(2xL)
= 22/(2 x 0,0488)
= 225,41 putaran/detik
Jika mau dikonversi jadi rpm (putaran/menit), tinggal dikalikan 60 detik (karena dalam satu menit = 60 detik). Maka rpm maksimal 13.524 rpm. Jika lebih dari itu, piston bisa jebol. Untuk amannya, limiter mesin harus diseting di bawah itu.
Piston Kawahara ada beberapa pilihan. Tingkatan piston speed banyak yang lebih tinggi dari itu. (www.motorplus-online.com)