Find Us On Social Media :

Aman Enggak Modifikasi Pelek?

By Motorplus, Jumat, 1 April 2016 | 05:00 WIB
()

Caption

Memodifikasi pelek motor secara ekstrim, aman atau tidak ya? Di mana batasannya? Modifikasi pelek untuk kontes enggak begitu masalah. Motor di kontes modifikasi kan cuma dipajang.

Berbeda, modifikasi pelek di balap lurus atau drag bike. Banyak salah satu bagian di rim dibuang atau dilubangi supaya enteng. Lalu, apakah mereka juga memperhatikan fungsional dan kekuatan pelek?

“Dipotong beberapa palang di pelek racing. Tapi, potongnya juga enggak sembarangan dan bukan palang inti. Misalnya, mau adopsi pelek Suzuki Satria F-150. Yang dipotong itu palang kecilnya bukan palang inti. Jadi, desain palang cuma lurus saja,” ucap Hanhan alias Hanafi Lim, punggawa bengkel Tekno Tuner yang bermarkas di Jl. Kembangan Baru No. 33, Jakarta Barat.

Hanhan tambahkan melubangi lingkar pelek juga enggak asal. Jarak antar lubang yang dibuat enggak boleh terlalu dekat. Sebab, bisa bikin pelek gampang retak saat terjadi benturan di jalan bergelombang ataupun berlubang. Modifikasi ini juga aman dipakai di balap trek lurus karena waktu pemakaiannya tidak panjang. Paling panjang cuma 500 meter. Itupun jalan yang digunakan pasti mulus anti gelombang apalagi lubang. Kalau dipakai harian, bisa berhaya juga.

Produsen pelek seperti PT Chemco Harapan Nusantara (CHN), pabrikan pelek aftermarket merek Chemco di Indonesia beda lagi. Mereka menegaskan kalau modifikasi pelek secara signifikan, tidak pernah direkomendasikan.

“Di pabrik, proses pembuatan pelek dijaga ketat mulai pemilihan bahan baku hingga proses casting atau pencetakan. Biasanya, kalau ada sedikit ruang saja yang tidak terisi oleh bahan baku ketika pencetakan, pelek itu kita anggap cacat. Sebab ruang kosong tersebut bisa mengurangi kelenturan dan daya tahan pelek. Apalagi kalau dipotong hingga dibolongi. Itu pasti mengurangi kekuatan pelek secara signifikan,” yakin Chrisna Permata, Marketing PT CHN.

Terus, bagaimana dengan teknik grafir yang biasa diaplikasi di pelek motor harian? “Saya sering pakai teknik ini di motor konsumen dan belum ada masalah. Teknik grafir rata-rata cuma mengikis 1,5 mm permukaan pelek. Jadi, enggak terlalu berimbas pada durability pelek. Tapi jangan salah, saya sendiri cuma grafir di bagian lingkar pelek. Kalau di palang enggak berani. Soalnya tipis dan kurang berisi. Takut enggak kuat,” tambah Bachtiar Kemal Harahap, dari bengkel LD Garage di Jl. H. Sakub No. 30, Depok, Jawa Barat.

Nah, buat yang mau modif pelek jangan asal main potong dan main bor. Perhitungkan juga durability peleknya. Apalagi, untuk penggunaan harian. Harus lebih dipikirkan dengan matang. (www.motorplus-online.com)