Komunitas motor sekarang ibarat darah bagi kelangsungan hidup bisnis roda dua. Keberadaannya dibutuhkan pabrikan mauun kalangan pedagang spare part dan variasi. Kehadiran komunitas atau klub motor menjadi salah satu fenomena tersendiri. Di sinilah komunitas yang hidupkan bisnis pemain spare part, terutama pedagang aksesoris Motor.
Apalagi, kondisi sekarang banyak pedagang komponen racing sudah enggak lagi mengandalkan pembeli untuk balapan. Malah, pedege racing kit lebih banyak menjual aksesoris motor ke klub atay komunitas.
Khususnya jika dikaitkan strategi pemasaran para pedagang variasi atau modifikator. Hubungan harmonis antara para pedege dan konsumen tidak bisa dibantah bakal menjadi kunci sakses para pedagang dalam penjualan.
Jika ditarik ke atas, hubungan komunitas dan produsen ini dilakukan produsen motor. Pabrikan merawat hubungan dengan konsumen salah satunya melalui klub atau komunitas motor.
Di Indonesia jumlah komunitas atau klub motor banyak sekali. Bisa mencapai ribuan. Hubungan timbal balik positif tercipta melalui respons pabrikan melalui beragam dukungan. Baik material maupun non-material, termasuk pengetahuan mengenai produk dan perkembangan teknologi maupun sosialisasi tentang berkendara dengan baik, selamat, dan aman.
“Misalnya, mendukung komunitas dengan mengadakan jambore motor. Ini biasa kami lakukan,” kata M. Masykur, Assistan GM Marketing Communication PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing.
Begitu pula pedagang besar. Ko Yonk, bos Yonk Jaya mengiyakan. Katanya, komunitas atau klub motor tak bisa disangkal merupakan kelompok konsumen yang loyal pada produk pabrikan. “Mereka bisa menjadi pemasar yang efektif sekaligus mitra dalam mengembangkan inovasi produk,” jelas pedege yang mangkal di Jl. Jend. Ahmad Yani No. 358, Bandung, Jawa Barat.
Di lokasi toko Yonk Jaya pun dijadikan sarana kongkow bagi komunitas Bandung Max Community (BMC). “Saya juga jadi salah satu anggotanya. Sekarang ini bisa mencapai 600 orang,” kata pemilik nama Sui Kiong.
Ko Yonk menambahkan bagi anggota komunitas, tampilan sebagai jati diri anggota. “Banyak dari anggota yang ingin tampil lebih. Kami pun juga mensupport ,” jelas Koh Yonk. (www.motorplus-online.com)