Akibat penggunaan dan suhu panas akibat bergesekan dengan aspal plus transfer panas dari pelek, biasanya tekanan ban akan meningkat. Akibat kenaikan suhu ini, tekanan ban yang sudah diseting sesuai anjuran pabrik, pasti akan memuai. Efeknya, tekanan ban motor lebih kencang, sehingga bikin rentan aus di bagian tengahnya. Tapi, apa benar mengisi air ke ban dalam bisa menekan temperatur naik?
“Kalau sudah dipakai dengan kondisi normal, tekanan bisa naik 3-4 psi. Tapi, ini normal saja. Tambahkan air bisa mengurangi tekanan. Kalau naik paling 1 psi saja,” ulasnya Marles, penjual ban di Jl. Chairil Anwar, Tangerang, Banten
Untuk membuktikannya, MOTOR Plus langsung jajal di Honda Spacy lansiran 2012. Sebelum ban belakang skubek ini diisi air sekitar 100 ml, motor dibawa riding sejauh 20 km. Hasilnya, tekanan ban awal yang terukur 29 psi, naik jadi 33 psi atau meningkat sebanyak 4 psi.
Kemudian uji coba dilanjutkan dengan mengisi air ke dalam ban dalam sebanyak 100 ml. Tekanan awal diisi sama, yakni 29 psi. Kemudian motor dijalankan sejauh 20 km. Lalu diukur kembali tekanan bannya. Hasilnya, terukur naik jadi 31 psi. Artinya, cuma terjadi peningkatan tekanan sebanyak 2 psi, alias setengahnya dari tanpa diisi air.
Namun memang uji coba sederhana ini belum bisa membuktikan secara menyeluruh khasiat penggunaan air. Sebab, seberapa lama air ini akan tahan di dalam ban, juga mesti diperhitungkan. Apalagi air kalo panas gampang menguap juga.
Sebenarnya, beberapa pabrikan memberikan solusi peggunaan nitrogen. Karena tingkat pemuaiannya lebih rendah dibanding udara biasa. Sehingga tekanan ban bisa lebih stabil, meski digunakan dalam kondisi ekstrem. Gitu lho! (www.motorplus-online.com)