Jatuhnya saat race berlangsung di MotoGP seri III, Austin, Texas, Amerika, puncak dari masalah yang dialami Valentino Rossi. Sebelumya, sudah dirasakan Valentino Rossi kalau motor yang dipakainya di MotoGP Amerika, sudah ada gejala kopling hangus.
“Kopling hangus saya rasakan waktu lepas start. Kopling terus-terusan selip. Jadinya, saya enggak bisa betot gas sejadi-jadinya. Kecepatan motor saya jadi enggak bisa maksimum. Saya kendorkan kecepatan saya efek kopling selip enggak bikin performa motor menurun drastis,” bilang Juara Dunia 9 kali ini.
Memang, VR46 sendiri pede banget dengan kecepatan maksium Yamaha YZR-M1 yang dipakainya. Saat babak kualifikasi saja, The Doctor sanggup melesat 338 km/jam. Rossi jadi rider kedua tercepat di babak kualifikasi MotoGP Amerika dibawah Andrea Iannone. Ianggone membukukan kecepatan maksimum 342 km/jam. Kalau kampas kopling enggak hangus di MotoGP Amerika, Valentino Rossi berpeluang naik podium.
“Tapi, kalau jatuhnya saya karena kesalahan saya sendiri. Saya terlalu dalam saat menikung di tikungan kedua. Padahal, ambil terlalu dalam di belokan kedua sirkuit Austin ada bagian yang bumpy,” tutup Rossi. (www.motorplus-online.com)