Sekitar tahun 2012 Indonesia mulai marak dengan gelaran night race alias balap di malam hari untuk road race, berangsur-angsur balap malam sudah banyak yang meninggalkan. Kalau dari keluhan promotor di Jawa Timur adalah soal dana yang dikeluarkan, jadi itu salah satu kenapa balap malam di Jatim sekarang menjadi surut.
“Dana yang dikeluarkan jelas double, mulai dari petugas, konsumsi, sewa lahan sampai penyediaan lampu untuk penerangan bakal membengkak. Itu sebabnya musti dipikir betul kesiapan untuk menggelar balap malam,” beber Frangky Laurent penyelenggara asal Surabaya.
Bicara soal penerangan sirkuit, justru itu yang harus diperhatikan oleh masing-masing penyelenggara balap malam hari. Jangan sampai penerangan dianggap kurang perlu untuk jalannya balap malam hari, ada baiknya jika menggunakan penerangan yang bagus. Contoh nyatanya sih sirkuit puncak Mario Sidrap yang benar-benar terang benderang.
Itu contoh besarnya, kalau contoh kecilnya lirik dong event Trial Game garapan Genta yang selalu menyuguhkan balap malam hari. Tapi penerangannya justru tidak diragukan pembalap lagi tuh, dan rata-rata mereka puas dengan penerangan yang disajikan Trial Game.
“Kami sendiri benar-benar memperhatikan safety, satu lampu mempunyai daya sebesar 500 watt. Dan saya memakai 2 genset untuk menghidupkan sekitar 192 lampu di tiap event,” ujar Jim Sudaryanto penyelenggara dari Genta.
Problem penting untuk menggelar balap malam, jangan sampai masalah tekhnis penerangan sampai mengorbankan peserta balap. Kesiapan panitia lah yang diwajibkan supaya balap berjalan lancar tanpa ada halangan, meskipun forsmajeur sekalipun.
“Memang forsmajeur tidak bisa dipungkiri, setidaknya ada persiapan dari pihak penyelenggara. Kesigapan juga perlu diperhatikan,” wanti Harris Barata salah satu pimpinan lomba event di Jatim.
Dari segi izin pun juga layak diperhitungkan, mengingat balap malam banyak halangan maupun trouble. Alangkah baiknya jika pengurusan izin diperpanjang untuk lebih amannya.
“Sejujurnya peserta merasa kecewa dong jika sampai tidak sempat balap, saya pribadi sudah habis-habisan dari balap luar daerah. Sampai lokasi tidak balap, kasian juga teman-teman yang datang dari daerah lain. Semoga tidak ada kejadian seperti ini lagi,” keluh Dyan Primitha pembalap wanita asal Jatim. (www.motorplus-online.com)