Puasa bukan berarti waktunya untuk stop latihan dan malas-malasan bagi para pembalap. Latihan tetap jadi porsi wajib untuk menyongsong balapan yang akan cukup padat usai bulan Ramadhan selesai. Tapi, latihan yang dilakoni pembalap hanya geser jam latihan.
“Enggak ada pengurangan latihan dong, semua seperti latihan pada umumnya saja. Yang membedakan cuma menggeser waktu latihan. Seperti yang biasanya pagi, digeser jadi jelang buka puasa,” buka Gandung Darmoko, pelatih fisik yang menangani rider tim Bien Racing.
Karena waktu latihan digeser jelang berbuka, pembalap mulai latihan sekitar pukul 5 sore. “Porsi latihan fisik tetap dua jam tiap harinya. Jadi ditengah-tengahnya, pembalap bisa buka puasa terlebih dahulu nanti lanjut latihan lagi sampai selesai. Bisa diatur antara latihan cardio seperti lari atau sepedaan, baru lanjut ke latihan beban,” lanjut pria asli Yogyakarta ini.
Selain latihan fisik dan beban tadi, Gandung juga menyarankan tetap melakukan latihan menggunakan sepeda motor. “Ini semua harus tetap rutin dilakukan. Soalnya nanti habis Idul Fitri jadwal kejurnas banyak yang langsung main. Jadi, kondisi pembalap harus tetap prima.” (www.motorplus-online.com)