Di antara seluruh pembalap MotoGP, Marc Marquez satu-satunya rider yang memperoleh poin sepanjang seri di tahun ini. Marquez belajar dari kesalahan tahun lalu. Pada musim 2015 lalu dalam 8 seri pertama, Marc tidak finish 3 kali. Posisinya saat itu di peringkat ke-4 dengan selisih 56 poin dari poinnya saat ini.
Konsistensi pada musim 2016 ini adalah hasil dari perjuangannya di musim 2015 lalu. Saat ini Marquez fokus pada perubahan mental. Ia menyadari perebutan gelar juara tahun ini tidak semudah saat dirinya menjadi juara dunia di 2013 dan 2014.
Problem yang saat ini dihadapinya antara lain, peforma motornya tidak sekuat tahun sebelumnya. Kinerja Michelin berbeda dengan ban sebelumnya, Bridgestone termasuk regulasi pembatasan elektronik. Semua kondisi ‘tak stabil’ ini membuatnya mudah tergelincir seperti balap di tahun lalu.
“Setiap manusia belajar. Saya ingin menjadi lebih baik dengan belajar dari masa lalu,” tegasnya.
Perubahan diri pada Marquez ini membuat senang seluruh kru di tim HRC. Bos HRC Livio Suppo menegaskan, seri Assen menunjukkan kelas Marc sebagai pembalap dunia. “Bagaimana pendekatan dia di saat kondisi balapan yang sulit. Ia sadar tujuannya bukan memenangkan balap saat itu. Tetapi pada November nanti,” ungkap Suppo.
Suppo menambahkan, Marc menunjukkan belajar dari kesalahan tahun lalu. “Itu bukti betapa cerdasnya dia. Sebab, tak mudah membuat sebuah perubahan,” tutupnya. (www.motorplus-online.com)