Namun, pemasangannya tidak bisa asal. Satu roller yang lebih berat tadi, posisinya harus di depan dan searah dengan posisi piston ketika berada di Titik Mati Atas (TMA). “Jadi, sebelum roller terpasang, posisi piston harus berada di top alias TMA. Setelah itu, baru posisikan roller yang terberat tadi di posisi paling depan sejajar dengan posisi piston,” bebernya.
“Biasanya, pakai 1 gram lebih berat dari roller lainnya. Misalnya, pakai lima roller berukuran 6 gram, maka satunya lagi pakai yang 7 gram. Maksimal, selisih paling banyak 2 gram, jika lebih akan getar. Efeknya, tenaga lebih oke untuk putaran mesin menengah hingga atas. Jika diratain berat rollernya, putaran atasnya terasa lebih datar tenaganya,” tutup Wazick yang bengkelnya di Jl. Pondok Rajeg, No. 22, Cibinong, Bogor, Jawa Barat. (www.motorplus-online.com)