Find Us On Social Media :

Kelas Bebek 4-tak 155 cc Standar Drag Bike Makin Sepi

By Motorplus, Rabu, 7 September 2016 | 11:36 WIB
()

Tercatat tahun 2013 menjadi event paling ramai di Jatim untuk kelas bebek 4-tak 155 cc standar, setelah itu peminatnya makin menurun. Puncaknya justru tahun ini di tiap gelaran event drag bike hanya berisi sekitar 11 pembalap.

Usut punya usut, ternyata sepinya kelas yang sempat menjadi favorit ini lantaran bobot minimal yang sangat kecil. Untuk kelas tersebut minimal bobot yang tercantum adalah 105 kg tuh, jadinya pembalap dengan bobot besar tidak mau ikut balap.

"Makin banyak pembalap kecil dengan bobot yang sangat ringan, jadi pembalap senior lebih memilih tidak ikut balap sudah pasti kalah dari bobot," bilang Galang Rizkhi pembalap senior Jatim.

Selain itu, masuknya Honda Sonic di kelas bebek 4-tak 155 cc standar memberikan warna pada gelaran 201 meter. Sayangnya bobot Sonic sendiri terlalu berat meskipun tanpa pembalap, makaya kelas tersebut semakin sepi peminatnya.

"Bobot kosong Satria FU 75 kg dan bobot Sonic 90 kg keduanya tanpa pembalap, sudah terlihat beda jauh. Makanya dengan regulasi bobot minimal 105 kg sudah banyak yang malas ikut kelas itu," ungkap Dhawax Zhamroni penyelenggara dari Jatim Automotif Club (JAC).

Nah, dengan kejadian tersebut banyak pihak baik dari penyelenggara, pembalap maupun tim sendiri mengusulkan untuk adanya perubahan bobot minimal di kelas bebek 4-tak 155 cc standar. Tujuannya supaya kelas tersebut bisa ramai kembali, pembalap senior juga bisa berpartisipasi juga.

"Paling tidak bobot minimal disamakan dengan kelas sport 2-tak yaitu 120 kg, dengan begitu pesertanya kembali banyak lagi. Karena banyak yang tertarik di kelas standar tersebut, toh dengan motor standar skill yang diutamakan bukan bobot," usul Andi Bogeng mekanik dari tim Graha Nirwana Ripleys.

Bagaimana PP IMI, akankah ada regulasi baru di gelaran drag bike? (www.motorplus-online.com)