Terjun di kelas 200 cc, ubahan yang dilakukan tidak terlalu ekstrim. Modif Satri F 150 penantang dari timur ini pakai stroke atau langkah piston masih standarnya FU, yaitu 48 mm. “Stroke standarnya yang pendek, lebih mudah buat mengail tenaga putaran tinggi dibanding stroke up,” yakin Joyo. Makanya mekanik asal Yogyakarta yang sudah berdomisili di Bali ini cuma melakukan bore up saja pakai piston Kawahara berdiameter 72 mm.
Sesuai analisa Joyo tadi soal karakter short stroke engine, putaran mesin bisa melengking hingga 15.500 rpm, wuihh.. sadis! Nah, untuk mengantisipasi terjadinya floating di putaran tinggi tersebut, per klep diganti pakai label Jepang. “Padahal klepnya masih menggunakan yang biasa, belum titanium kayak pacuan-pacuan lain,” jelas mekanik dari Jl. Lettu Wayan Suta, Sukawati, Gianyar, Bali ini. (www.motorplus-online.com)