Gerry salim patah tulang metacarpal usai berlaga di race kedua ajang Supersport 600 cc Asia Road Racing Championship (ARRC) di sirkuit Buddh International, India (02/10).
Tulang metacarpal adalah lima tulang telapak tangan yang mengubungkan antara jari dengan lengan. Cidera ini terjadi setelah pembalap Jepang, Hiura Dajiro terjatuh lantaran memaksakan merebut posisi Gerry di tikungan pertama alias R1. Lowside pacuan Dajiro, turut mengenai Gerry.
“Setelah terjatuh, motor dia (Dajiro; red) menyambar tangan kanan saya,” ungkap Gerry. Akhirnya, pembalap Astra Honda Racing Team (AHRT) ini pun tak bisa meneruskan lomba.
Setelah beberapa jam berlalu, tangan kanan Gerry terasa kaku alias sulit digerakan. “Setelah tiba di Indonesia, saya langsung cek dan rontgen. Ternyata, tulang metacarpal ketiga (tengah; red) saya patah,” sesal pemilik nomor start 31 yang harus memakai balutan gips lantaran Gerry Salim patah tulang metacarpal.
Namun racer muda berbakat ini ingin memaksakan agar tetap bisa balap di ajang Kejurnas 600 cc yang dipentas Sabtu-Minggu (8-9/10) ini di sirkuit Sentul, Jawa Barat. “Target Juara Nasional harus tercapai. Selain itu, minggu depannya lagi juga harus membalap di Asia Talent Cup (ATC) seri Motegi (Jepang; red),” beber Gerry yang mengaku akan tetap bisa balap.
Atas kejadian ini, Anggono Iriawan pun buka komentar, “Mengenai IRS (Kejurnas 600 cc; red) dan ATC sepertinya Gerry tetap bisa fight. Terutama ATC. Karena Alberto Puig komentar positif kepada Gerry dan Gilang (Andi Gilang; red) tahun ini,” jelas Senior Manager Safety Riding & Motorsport PT Astra Honda Motor (AHM) itu.
Semoga meski Gerry Salim patah tulang metacarpal, dirinya tetap bisa mempersembahkan prestasi terbaik bagi Indonesia. Karena selain tangan kanan itu butuh kekuatan untuk bejek gas, juga butuh kekuatan untuk pengereman. Semangat! (http://www.motorplus-online.com)