Guna menyalurkan tenaga mesin ke roda belakang secara optimal, roller pakai yang berbobot 6 gram rata. Kemudian per CVT diganti yang 1.500 rpm. Rumah roller dan puli depan dibubut sebanyak 1 mm, supaya lebih enteng. Namun derajat pulinya tidak diubah, makanya masih bisa tahan lama dengan V-belt standar.
“Karena bagian sisi V-belt ada derajat standarnya, yang dirancang sesuai derajat puli. Kalau derajat puli diubah, maka gigitan belt terhadap puli jadi tidak singkron. Ini yang bikin BeAT kami bisa tahan lama dan gak mudah lemes digeber sekian banyak lap,” tutup Tuyul, panggilan tenar Wahyu.(www.motorplus-online.com)